Defoe-Milner, Duo Pembeda

Port Elizabeth - Mungkinkah Fabio Capello tengah berjudi ketika menurunkan Jermain Defoe dan James Milner sebagai starter? Kalau ya, berarti perjudiannya terbukti tepat.

Untuk pertama kalinya Capello menurunkan Defoe sebagai starter, berduet dengan Wayne Rooney, pada laga krusial melawan Slovenia. Sementara Emile Heskey, yang biasanya menjadi pilihan utama, duduk di bangku cadangan.

Pun demikian dengan Milner, yang ditaruh di sayap kanan. Biasanya Capello menempatkan Aaron Lennon atau Shaun Wright-Phillips di posisi tersebut. Namun, baik Lennon ataupun SWP sejauh ini belum tampil impresif.

Toh pilihan Capello terbukti jitu. Milner cukup rajin melepaskan umpan, sementara Defoe jelas lebih punya kecepatan dibandingkan Heskey. Kombinasi keduanya jugalah yang akhirnya melahirkan gol semata wayang Inggris.

Umpan Milner pada menit 22 langsung diserobot Defoe yang berada di depan gawang. Sepakan penyerang Tottenham Hotspur ini memang sempat ditepis Samir Handanovic, tetapi bola akhirnya meluncur juga ke dalam gawang Slovenia.

Inggris pun lolos ke perdelapanfinal berkat gol itu.

"Saya pikir, dalam keadaan seperti ini, pertandingan selalu sukar. Jika Anda melihat tim unggulan lainnya, mereka juga kesulitan. Jadi, penting untuk tetap menjaga spirit kami," tukas Defoe di Reuters.
READ MORE » Defoe-Milner, Duo Pembeda

Inggris Jumpa Jerman di Perdelapanfinal

Musuh lama itu berjumpa lagi. Inggris yang hanya menjadi runner-up Grup C akhirnya harus bertemu Jerman di babak perdelapanfinal.

Inggris, yang hanya mampu meraih satu kemenangan di Grup C, harus menunggu sampai pertandingan terakhir untuk bisa memastikan diri lolos. Itu pun dengan kemenangan tipis 1-0 atas Slovenia.

Meski menang, The Three Lions tak tampil sebagai juara grup seperti yang diekspektasikan sebelumnya. Inggris harus puas menjadi runner-up setelah kalah selisih gol dari Amerika Serikat.

Sementara itu, Jerman juga harus menunggu sampai pertandingan terakhir melawan Ghana untuk bisa lolos. Gol tunggal Mesut Ozil akhirnya memuluskan langkah tersebut. Der Panzer lolos sebagai juara grup dengan Ghana menjadi pendamping.

Inggris dan Jerman pun dipastikan bakal bertemu di laga perdelapanfinal yang akan dihelat 27 Juni mendatang di Free State Stadium.

Di masa lalu, baik Inggris atau pun Jerman (atau Jerman Barat) sudah pernah saling mengalahkan. Kemenangan Inggris atas Jerman yang paling diingat adalah ketika mereka menjuarai Piala Dunia 1966. Kala itu The St George's Cross menang atas Jerman Barat dengan skor 4-2 lewat extra time.

Empat tahun berselang, Jerman membalas kekalahan itu. Mereka menyingkirkan Inggris 3-2 di babak perempatfinal Piala Dunia 1970.
READ MORE » Inggris Jumpa Jerman di Perdelapanfinal

Australia berhasil mengalahkan Serbia 2-1

Nelspruit - Australia berhasil mengalahkan Serbia 2-1. Namun kemenangan tersebut tidak cukup bagi Australia untuk bisa lolos ke babak 16 besar.

Pada pertandingan di Mbombela Stadium, Nelspruit, Kamis (24/6/2010) dinihari WIB, ancaman lebih banyak dilakukan oleh Serbia. Namun hingga turun minum belum ada gol yang tercipta dan skor masih 0-0.

Australia akhirnya memimpin 1-0 pada menit ke-69 lewat sundulan Tim Cahill setelah memanfaatkan sebuah crossing. Pada menit ke-73, Brett Holman memperbesar kemenangan bagi Australia menjadi 2-0.

Meski demikian Serbia mencoba membalasnya. Pantelic memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 setelah memanfaatkan bola muntaah di menit ke-84. Skor tersebut bertahan hingga akhir pertandingan.� �

Namun kemenangan tersebut tidak cukup bagi Australia untuk lolos ke babak berikut. Hal itu menyusul kemenangan Jerman atas Ghana 1-0 di laga lainnya. Australia harus puas berada di posisi ketiga karena kalah selisih gol dari Ghana.

Artinya Grup D diwakilli oleh Jerman sebagai juara grup dan Ghana sebagai runner up. �

Jalannya Pertandingan

Serbia menekan lebih dulu namun usaha Milos Krasic dapat diredam pemain Australia. Krasic kembali menekan di menit ke-5 namun tendangannya dari sudut sempit dapat diblok kiper Mark Schwarzer.

Pada menit ke-11 sebuah peluang emas didapatkan oleh Krasic setelah berhasil mendapatkan umpan terobosan. Namun tendangannya masih melenceng setelah Schwarzer gagal membendungnya.

Lagi ancaman dari Serbia namun sepakan Zdravko Kuzmanovic di depan gawang masih melenceng. Sementara Australia tampak kesulitan untuk bisa mengancam gawang Serbia.

Pada menit ke-22 Schwarzer berhasil menggagalkan peluang Branislav Ivanovic. Dejan Stankovic sempat melepaskan tendangan spekulasi namun masih dapat diamankan Schwarzer. �

Australia mulai menekan lewat sundulan Tim Cahill namun masih melenceng dari sasaran. Sementara Serbia tetap konsisten dan Krasic kembali mengancam namun lebih dulu dinyatakan off side.

Sebuah umpan lambung disambut Kenedy masih dapat diselamatkan kiper dan skor 0-0 hingga turun minum. Di babak kedua Australia lebih dulu mengambil inisiatif menyerang tapi belum membahayakan gawang Australia.

Pertandingan semakin keras terutama yang ditunjukkan oleh para pemain Australia. Cahill mengancam gawang Serbia lewat tendangan kerasnya sayang bola masih melambung.

Sedangkan dua peluang dimiliki oleh Zigic namun satu melenceng dan satu lagi dinyatakan off side.� Menit ke-58 sebuah tendangan bebas Mark Bresciano masih dapat ditepis oleh kiper Vladimir Stojkovic.

Mneit ke-63 tendangan keras Bresciano dari luar kotak penalti masih dapat digagalkan Stojkovic bola lepas dan Cahill mencoba menyambutnya. Tapi wasit menyatakan dia lebih dulu off side.

Gol akhirnya datang juga bagi Australia setelah Cahill menyambut sebuah crossing dengan sundulannya. Gol tersebut semakin membuat pemain Australia bersemangat .

Pada menit ke-73, Holman berhasil memperbesar kemenanangan skuadnya lewat tendangan kerasnya dari luar kotak penalti. Meski demikian Serbia juga terus mencoba menekan.

Tekanan masih terus dilakukan oleh Australia. Namun Serbia mampu mencuri satu gol setelah tendangan Tosic gagal ditangkap dengan baik dan bola lepas disambut oleh Pantelic.

Australia terus menekan karena gol Serbia itu membuat peluang lolos semakin kecil. Skor 2-1 tak berubah hingga akhir laga dan artinya Australia harus tersingkir karena kalah dalam selisih gol dari Ghana yang memiliki poin yang sama, empat poin.

Susunan pemain:

Australia: 1-Mark Schwarzer; 2-Lucas Neill, 6-Michael Beauchamp, 4-Tim Cahill, 9-Josh Kennedy, 8-Luke Wilkshire (19-Richard Garcia 82), 23-Mark Bresciano (11-Scott Chipperfield 66), 5-Jason Culina, 16-Carl Valeri (14-Brett Holman 66), 7-Brett Emerton, 21-David Carney.

Serbia: 1-Vladimir Stojkovic; 6-Branislav Ivanovic, 5-Nemanja Vidic, 13-Aleksandar Lukovic, 17-Milos Krasic (7-Zoran Tosic 62), 10-Dejan Stankovic, 16-Ivan Obradovic, 22-Zdravko Kuzmanovic (8-Danko Lazovic 77), 18-Milos Ninkovic, 14-Milan Jovanovic, 15-Nikola Zigic (9-Marko Pantelic 67)
READ MORE » Australia berhasil mengalahkan Serbia 2-1

Inggris Ulang Sejarah 1990 & 2002

Rustenburg - Inggris nyaris tidak lolos akibat hasil dua kali seri sebelum akhirnya meraih kemenangan untuk melangkah ke perdelapanfinal. Catatan sama persis yang pernah dibukukan di dua turnamen sebelumnya.

Performa Inggris di Piala Dunia 2010 tidak bisa dikatakan bagus. Meskipun bergelimang banyak pemain bintang, namun skuad Tiga Singa justru terseok-seok untuk menembus fase grup.

Dengan status tim unggulan, Inggris tergabung di Grup C bersama Amerika Serikat, Slovenia dan Aljzair. Di atas kertas, Frank Lampard dkk. tampak tidak akan kesulitan untuk melangkah ke babak berikutnya.

Namun kenyataan tidak berbanding lurus dengan proyeksi itu. Usai bermain imbang 1-1 melawan AS di laga perdana, Inggris tampil buruk dengan hanya mampu bermain dengan skor kacamata melawan tim yang jauh di bawah kelasnya, Aljazair.

Situasi demikian mewajiban Inggris untuk memetik kemenangan atas Slovenia yang dihadapinya di partai terakhir.

Akhirnya Inggris pun berhasil lolos. Sebuah gol dari Jermain Defoe memberikan kemenangan The Three Lions atas Slovenia 1-0 yang membawa mereka ke babak 16 Besar sebagai runner up grup dengan koleksi lima poin.

Hasil 'menegangkan' seperti demikian ternyata bukanlah yang pertama. Di Piala Dunia 1990 dan 2002, skuad 'Tiga Singa' pernah mengalami hal serupa.

Di turnamen dua dekade lalu itu, Inggris behasil menapakkan kaki ke babak 16 Besar dengan menjadi juara Grup F dengan cara yang sama. Inggris bermain imbang 1-1 dengan Republik Irlandia diususul hasil seri lain 0-0 dengan Belanda namun berakhir manis usai menang 1-0 atas Mesir.

Perjalanan Inggris pun cukup gemilang di turnamen yang dihelat di Italia itu. Juara dunia 1966 tersebut mampu finis di tempat keempat.

Dua belas tahun kemudian di mana lagi-lagi Inggris tergabung di Grup F,� laga perdana mereka melawan Swedia juga memetik hasil seri 1-1. Angka penuh baru bisa diraih David Beckham dkk usai menakukkan Argentina 0-1 di laga keduanya dan diakhiri dengan hasil imbang 0-0 melawan Nigeria.

Sayangnya meski dengan 'pola' yang sama, Inggris pada waktu itu cuma mampu melangkah hingga perempat final usai disingkirkan sang juara Brasil 1-2.

So, kali ini langkah Inggris bisa sampai di mana?
READ MORE » Inggris Ulang Sejarah 1990 & 2002

Line Up Ghana vs Jerman

Johannesburg - Menyusul kekalahan dari Serbia lalu Joachim Loew membuat perubahan dalam skuadnya. Jerome Boateng dimainkan sebagai starter dan akan berudel langsung dengan adik tirinya Kevin-Prince Boateng.

Jerome menggantikan Holger Badstuber yang dinilai bermain buruk saat melawan Serbia. Gol Milan Jovanovic diawali kesalahan bek muda tersebut mengantisipasi crossing dari sisi kiri yang jadi daerah kekuasaannya.

Tak hanya memasukkan Jerome, Loew pun memasang Cacau sebagai striker tunggal menggantikan Miroslav Klose yang absen karena kartu merah. Selebihnya susunan pemain Der Panser masih sama dengan dua laga sebelumnya.

Sementara Ghana tak merubah susunan 11 pemain intinya dalam laga yang akan dihelat di Soccer City Stadium. Wasitnya adalah Carlos Simon dari Brasil.

Susunan pemain


Ghana: 22-Richard Kingson; 4-John Pantsil, 8-Jonathan Mensah, 5-John Mensah, 2-Hans Sarpei; 6-Anthony Annan, 23-Kevin-Prince Boateng, 13-Dede Ayew, 12-Prince Tagoe; 21-Kwadwo Asamoah, 3-Asamoah Gyan.

Jerman: 1-Manuel Neuer; 16-Philipp Lahm, 3-Arne Friedrich, 17-Per Mertesacker, 20-Jerome Boateng,
READ MORE » Line Up Ghana vs Jerman

Abidal Menolak Bermain


Kisruh di tubuh Prancis rupanya berimbas pada kondisi psikis Eric Abidal. Sang defender telah memutuskan untuk menolak tampil di laga terakhir versus Afrika Selatan.

Skuad Prancis menyedot perhatian publik belakangan ini. Bukan karena kiprahnya di Piala Dunia yang bagus namun hal yang sebaliknya.

Le Blues tengah ditimpa berbagai masalah yang berujung kepada perpecahan tim. Lebih buruk lagi, persoalan justru datang di saat Prancis sedang berada di ujung tanduk karena terancam gagal lolos dari fase grup.

Krisis Prancis berawal dari pemulangan Nicolas Anelka akibat si pemain dituding berkata tidak senonoh kepada pelatih Raymond Domenech. Sebagai 'tanda' protes atas keputusan itu, para pemain Prancis pun menolak menjalani latihan hari Minggu (20/6) lalu.

Pemboikotan itu diikuti dengan kasus lain yakni kapten Patrice Evra bertengkar dengan pelatih kebugaran Robert Duverne. Ujung-ujungnya, direktur teknik tim, Jean-Louis Valentin memutuskan untuk mundur akibat ribut-ribut ini.

Di dalam pertandingan terakhir Grup A melawan Afsel, Prancis tidak menurunkan Abidal sama sekali meskipun nama dia ada di dalam daftar pemain pengganti. Padahal sebelumnya si pemain selalu menjadi starter di dua laga Prancis sebelumnya melawan Uruguay dan Meksiko.

Hal ini sejalan dengan apa yang pernah diungkapkan Domenech sebelum pertandingan. Ia mengakui bahwa sejumlah pemainnya menolak tampil di laga tersebut.

"Dia (Abidal) datang ke ruangan saya dan bilang kepada saya bahwa dia merasa kosong dan dia tidak merasa siap untuk pertandingan ini. Pikiran dia tidak ada di atas lapangan," aku Domenech dikutip Yahoo Sports.

Prancis terdepak dari Piala Dunia 2010 lebih dini setelah kalah 1-2 dari Afsel. Hasil negatif ini melengkapi catatan buruk tim 'Ayam Jantan' karena belum sekalipun membukukan kemenangan.
READ MORE » Abidal Menolak Bermain

Prancis bukanlah 'Ayam Jantan' lagi

Bloemfontein - Satu dasawarsa lalu Prancis adalah tim yang disegani dan ditakuti karena prestasi dan segudang pemain hebatnya. Kini masa indah itu lewat sudah karena Les Blues tengah mencapai titik nadirnya.

Titel Piala Dunia 1998 yang dilanjutkan gelar Piala Eropa dua tahun berikutnya membuat Prancis saat itu menjadi tim terkuat boleh dibilang di atas Brasil, Argentina, Jerman atau Italia. Apalagi dua gelar Piala Konfederasi 2001 & 2003 menguatkan predikat itu.

Tak hanya soal prestasi, Prancis pun saat itu dipenuhi banyak pemain berbakat yang boleh dibilang adalah generasi emas persepakbolaan Negeri Mode itu. Dipimpin Zinedine Zidane, Prancis menguasai persepakbolaan dunia dengan Patrick Vieira, Lilian Thuram, Claude Makelele, Marcel Desailly, David Trezeguet, Fabien Barthez, dan Thierry Henry.

Walau pun sempat tak lolos dari babak grup Piala Dunia 2002 namun publik tak hilang pujian serta apresiasi karena menganggap saat itu hanyalah kesialan Prancis. Namun kemunduran Prancis itu boleh dibilang sejak direkrutnya Raymond Domenech usai Piala Eropa 2004.

Saat itu publik lokal banyak yang meragukan kapasitas Domenech yang hanya berpengalaman menangani Prancis U-21 serta Lyon selama tiga tahun. Apalagi kebijakan Domenech memilih pemain berdasarkan zodiak mendapat kecaman banyak pihak. Robert Pires jadi korban pertamanya di mana Pires tak pernah lagi masuk ke timnas sejak era Domenech.

Piala Dunia 2006 adalah ujian pertama Domenech dan pelatih usia 58 tahun itu sukses melaluinya dengan membawa Prancis ke final. Kekalahan dari Italia disebut-sebut karena kartu merah Zidane akibat terprovokasi Marco Materazzi.

Asa tinggi pun disematkan pada Domenech yang diprediksi bisa membawa Prancis ke masa kejayaannya seperti di akhir tahun 90-an. Namun fans 'Tim Ayam Jantan' lupa keberhasilan timnya ke final Jerman 2006 saat itu karena Domenech meminta Zidane, Thuram dan Makelele yang sudah pensiun untuk kembali ke timnas.

Pemanggilan itu bisa diartikan sebagai buah lambatnya regenerasi pemain di tubuh tim Prancis. Dan benar saja hasilnya baru ketahuan saat Prancis mengikuti Piala Eropa 2008 di mana mereka tersingkir di babak grup.

Protes meminta Domenech mundur pun berhembus kencang namun FFF (PSSI-nya Prancis) masih bersikukuh mempercayakan Domenech menangani Prancis di Pra Piala Dunia 2010.

Tak ayal keraguan pun makin besar setelah Prancis terseok-seok di kualifikasi dan hampir tak lolos di fase playoff kontra Republik Irlandia karena gol kontroversial William Gallas. Apalagi pemilihan pemain untuk skuad Piala Dunia dikritik karena Domenech tak mengikutkan Karim Benzema dan Samir Nasri.

Puncak semua keterpurukan akhirnya terjadi juga saat Prancis tak lolos dari fase grup di Afrika Selatan 2010. Mereka kalah bersaing dengan Uruguay, Meksiko dan Afrika Selatan setelah hanya jadi juru kunci dengan satu poin.

Bukan itu saja buruknya performa Prancis ditambah dengan kondisi internal tim yang runyam menyusul ditendangnya Nicolas Anelka dari tim karena memaki Domenech, mosi tak percaya pemain kepada pelatih, pemboikotan latihan dan mundurnya direktur teknik FFF.

Dengan segala catatan buruk itu boleh dikatakan persepakbolaan Prancis sedang mencapai titik nadirnya. Tak membayangkan rasanya para pemain itu kembali negaranya dengan siap menerima caci maki dari pendukungnya.

Bahkan banyak yang menganggap Prancis kini bukanlah 'Ayam Jantan' lagi melainkan sudah jadi 'Ayam Sayur'. Nasibmu oh Prancis!
READ MORE » Prancis bukanlah 'Ayam Jantan' lagi

Uruguay menang tipis 1-0 atas Meksiko

Rustenburg - Meski banyak peluang namun Uruguay hanya menang tipis 1-0 atas Meksiko. Meski demikian yang terpenting bagi Diego Forlan adalah skuadnya bisa lolos ke babak berikutnya sebagai juara grup.

Uruguay dan Meksiko telah memastikan kemenangan maju ke babak 16 besar. Namun kemenangan tersebut membuat Uruguay menjadi juara Grup A dengan mengumpulkan tujuh poin atau unggul tiga poin dari Meksiko.

Forlan pun tak terlalu memikirkan banyak peluang yang dimiliki skuadnya. "Yang terpenting kami lolos di posisi pertama. Mereka mengontrol bola dengan baik dan benar sangat sulit bagi kami," ujarnya seperti dilansir Reuters.

Bukan hanya depan yang cukup baik namun pertahanan Uruguay pun cukup baik dimana belum pernah kebobolan di Piala Dunia 2010. In juga menjadi yang pertama bagi mereka ke fase knock out sejak 1990.

Namun yang pasti pelatih Uruguay Oscar Tabarez menepis segala dugaan bahwa kedua tim ini akan bermain imbang. "Ini adalah penghinaan terhadap para pelatih dan pemain. Kedua tim bermain mengejar gol," tegasnya.
(key/roz)
READ MORE » Uruguay menang tipis 1-0 atas Meksiko

Grup B Imbang 2-2, Korsel ke-16 Besar

Durban - Korea Selatan akhirnya memastikan maju ke babak 16 besar setelah bermain imbang 2-2 dengan Nigeria. Hasil itu membuat Korsel menjadi runner up Grup B.

Hasil imbang atas Nigeria tersebut membuat Korsel finis di posisi kedua grup B dengan empat poin. Sedangkan Argentina menjadi juara grup setelah menang 2-0 dari Yunani.

Pertandingan sangat ketat terjadi di Moses Mabhida Stadium, Rabu (23/6/2010) dinihari WIB. Nigeria memimpin lebih dulu lewat gol Kalu Uche di menit ke-12.

Korsel menyamakan kedudukan di menit ke-38 lewat gol Jung-Soo Lee lewat sundulannya. Di awal babak kedua, Korsel balik memimpin lewat tendangan bebas Park Chu-Young.

Nigeria sempat menyamakan kedudukan menjadi 2-2 dari titik penalti oleh gol Yakubu Aiyegbeni. Namun hasil imbang tersebut sudah cukup bagi Korsel ke fase knock out.

Jalannya Pertandingan


Korsel langsung mengancam di awal pertandingan. Namun sepakan kaki kanan Lee Chung-yong masih kurang sempurna dan masih berada di samping gawang Nigeria di menit ke-3.

Bahkan Chung-yong sempat mendapat perawatan karena menendang umpan Yeom Ki-hun kurang sempurna. Ancaman terus dilakukan oleh Korsel tapi tembakan Ki Sung-yong masih melenceng.

Namun Nigeria yang berhasil unggul lebih dulu. Pada menit ke-12 Uche berhasil meneruskan umpan crossing Chidi Odiah dengan kaki kanannya ke gawang Korsel.

Tertinggal 0-1 membuat Korsel mencoba menekan. Namun belum ada serangan yang membahayakan gawang Nigeria yang kawal oleh kiper Vincent Enyeama.

Usaha Uche di menit ke-21 lewat tendangan bebasnya masih melmabung di atas gawang Korsel. Sedangkan ancaman Korsel lewat Park Chu Yongs dengan mudah diamankan oleh Enyeama.

Pada menit ke-30, Nigeria mengancam. Chinedu Obasi melepaskan tendangannya ke arah gawang namun masih dapat digagalkan kiper Jung Sung-ryong.

Enam menit kemudian peluang Nigeria gagal menghasilkan gol setelah tendangan Uche mengenai tiang gawang. Namun dua menit kemudian Korsel berhasil menyamakan.

Gol Korsel tersebut dicetak oleh Jung-Soo Lee setelah menyambut tendangan bebas Ki Sung-Yeung. Meski disambut dengan sundulan namun bola sempat kakinya dan masuk.

Skor 1-1 bertahan hingga turun minum. Di babak kedua, Nigeria dan Korsel sama sama mencoba menekan. Namun Korsel yang berhasil unggul dan balik memimpin 2-1.

Pada menit ke-49, tendangan bebas Park Chu-Young mendarat mulus di dalam gawang Nigeria. Sedangkan kiper Vincent Enyeama tak mampu menjangkau bola tersebut.

Setelah beberapa kali serangan berbahaya dari kedua tim Nigeria mendapat keuntungan. Wasit memberikan hadiah penalti setelah Kim Nam-Il menjatuhkan Ogbuke di kotak terlarang.

Yakubu sebagai eksekutor pun tak membuang kesempatan ini dan melakukan tugasnya dengan baik. Gol itu membuat kedudukan menjadi 2-2 dan Nigeria terus mencaba membuka peluang.

Nigeria terus menekan hingga menit menit terakhir. Pada menit ke-89 sebuah tendangan keras Obinna dari luar kotak penalti hanya melenceng tipis di samping gawang Korsel.

Wasit pun meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Para pemain dan pendukung Korsel pun bersorak karena tim Asia ini memastikan maju ke babak 16 besar dan akan menghadapi juara grup A Uruguay.

Tim :

Nigeria: 1-Vincent Enyeama; 17-Chidi Odiah, 6-Danny Shittu, 2-Joseph Yobo (21-Elderson Echiejile 46), 5-Rabiu Afolabi, 12-Kalu Uche, 20-Dickson Etuhu, 13-Yusuf Ayila, 8-Yakubu Aiyegbeni (18-Victor Obinna 70), 19-Chinedu Obasi, 4-Nwankwo Kanu (9-Obafemi Martins 57).

Korea Selatan: 18-Jung Sung-ryong; 22-Cha Du-ri, 12-Lee Young-pyo, 4-Cho Yong-hyung, 14-Lee Jung-soo, 8-Kim Jung-woo, 16-Ki Sung-yong (13-Kim Jae-sung 87), 7-Park Ji-sung, 17-Lee Chung-yong, 10-Park Chu-young (15-Kim Dong-jin 90+3), 19-Yeom Ki-hun (5-Kim Nam-il 64).
READ MORE » Grup B Imbang 2-2, Korsel ke-16 Besar

Loew Kecewa Podolski

Port Elizabeth - Tidak berhasilnya Lukas Podolski mencetak gol dari titik putih bikin Jerman gagal menyamakan kedudukan sehingga kalah atas Serbia. Kegagalan itu tampak membuat Joachim Loew kecewa.

Superioritas Jerman kala menghadapi Australia di laga pertama grup D beberapa hari lalu tidak terlihat di partai keduanya. Menghadapi Serbia di Nelson Mandela Bay Stadium, Jumat (18/6/2010) malam WIB, Der Panzer dipaksa menelan pil pahit setelah kalah 0-1 lewat gol Milan Jovanovic di menit 38.

Kans Jerman untuk menyamakan kedudukan tercipta setelah wasit menunjuk titik 12 pas akibat hand ball yang dilakukan bek Serbia, Nemanja Vidic di kotak terlarang pada menit 59. Sayangnya, Podolski yang menjadi algojo gagal melakukan tugasnya dengan baik.

Arah sepakan striker Cologne tersebut berhasil ditebak kiper Vladimir Stojkovic yang dengan sigap menahan laju bola. Di sisa waktu yang ada, Jerman yang terus menyerang untuk menyamakan kedudukan menemui kegagalan dan Serbia pun memperoleh kemenangan.

"Lukas selalu (bisa) mencetak gol dari titik penalti, jadi saya mempersilakan dia dan Bastia Schweinsteiger untuk memilih siapa yang akan mengeksekusi bola. Mereka adalah algojo penalti sempurna, saya mempersilakan siapa pun yang memiliki keberanian untuk membuat gol," papar pelatih Jerman tersebut kepada AFP.

"Lukas tidak melakukan penalti dengan baik, dia biasanya bisa mencetak gol tersebut tapi kali ini tendangan itu relatif mudah untuk kiper lawan menangkis bola."

"Lukas memiliki banyak kesempatan, tapi dia memiliki masalah hari ini, saya tidak mengerti mengapa dia tidak berhasil mengenai target,"pungkas Loew.

Dengan nihil poin yang dirain, Jerman kini mengoleksi tiga angka dari dua kali bertanding sama dengan yang diperoleh Serbia. Di partai selanjutnya versus Ghana, Tim Panser wajib menang supaya bisa lolos ke babak selanjutnya.
READ MORE » Loew Kecewa Podolski

Semangat Tarung AS

Johannesburg - Pelatih Amerika Serikat Bob Bradley tetap puas dengan hasil imbang yang diraih skuadnya. Ia juga memuji semangat bertarung skuadnya saat menghadapi Slovenia.�

Pada pertandingan di Ellis Park Stadium, Jumat (18/6/2010) malam WIB, AS sempat tertinggal lebih dulu 0-2. Namun AS mampu bangkit dan Landon Donovan dan Michael Bradley berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2.��

Pelatih Bradley pun senang dengan perjuangan skuadnya untuk bangkit di babak kedua. "Lagi, saya rasa tim ini menunjukkan akan semangat bertempur mereka," pujinya seperti dilansir AFP.

"Hari ini pujian harus diberikan kepada para pemain. Kami masih memiliki kesempatan untuk maju ke babak berikutnya. Kami akan menonton (Inggris-Aljazair) berharap menapatkan hasil menguntungkan," ujar Bradley.

Pelatih AS ini pun tak bisa menutup kegembiraan atas gol yang dibuat oleh anaknya, Michael. "Bagi saya, Ya saya sangat senang sebagai ayah dan juga pelatih di waktu yang sama," ungkap Bradley senior.
READ MORE » Semangat Tarung AS

Inggris-Aljazair Tanpa Gol

Cape Town - Inggris kembali gagal meraih kemenangan di partai keduanya di Piala Dunia 2010. Melawan Aljazair, The Three Lions hanya mampu bermain imbang 0-0.

Laga penyisihan Grup C antara Inggris kontra Aljazair dihelat pada Sabtu (19/6/2010) dinihari WIB di Stadion Green Point.

Inggris tampil menyerang di awal laga. Akan tetapi, berbagai upayanya masih menemui jalan buntu. Demikian juga dengan Aljazair. Meskipun sempat mengancam tetapi tidak satupun tembakannya yang mampu menghasilkan gol.

Dengan hasil seri ini, pucuk klasemen Grup C Inggris kini berada di urutan tiga dengan koleksi dua angka. Sedangkan Aljazair di bawahnya dengan memiliki satu angka.

Jalannya Pertandingan

Inggris langsung mencoba mengendalikan permainan sejak menit awal. Tetapi hingga 10 menit pertama belum tercipta ancaman berarti dari kedua kubu.

Peluang pertama Inggris baru lahir di menit 12. Berawal dari sepak pojok Gareth Barry yang lantas disambut Emile Heskey. Sayang tandukannya masih melayang jauh di atas mistar gawang lawan.

Selanjutnya Aljzair justru berhasil balik menekan Inggris. Tetapi serangan-serangannya belum ada yang mengarah ke sasaran.

Menit 30, kerja sama Wayne Rooney dengan Steven Gerrard yang cukup apik melahirkan sebuah peluang. Nama terakhir lantas membuat sepakan keras namun bisa diantisipasi kiper Rais Mbouli.

Inggris berpeluang membuat gol di pertandingan ini. Crossing dari Aaron Lennon yang diterima lantas disepak oleh Frank Lampard yang ada di depan mulut gawang, sayangnya sepakan gelandang Chelsea ini masih terlalu lemah sehingga bisa ditahan Mbouli.

Menit 35, Aljazair memperoleh peluang dari Karim Ziani. Namun tendangan kerasnya masih melebar ke kanan gawang David James.

Selanjutnya, kedua tim memperlihatkan permainan yang cenderung melambat. Akhirnya hingga jeda skor 0-0 tidak berubah.

Pasca jeda, permainan kedua tim belum menunjukkan perubahan berarti. Inggris mendapat peluang emas di menit 54 lewat kerja sama antara Lampard-Gerrard tetapi sepakan pemain yang terakhir disebut bisa dengan mudah dipotong bek lawan.

Di menit 63, Inggris kembali membuang peluang yang didapatnya. Umpan lambung Lennon tidak mampu dijangkau Rooney yang berada depan sisi gawang Aljazair yang kosong.

Tujuh menit berselang, Heskey menebar ancaman di mulut gawang. Membawa bola ke sisi kanan gawang dan lantas melepaskan tembakan tetapi Nadir Belhadj memotongnya dan melahirkan sepak pojok yang disambut sundulan oleh Gerrard tetapi bola masih sanggup ditangkap Mbouli.

Selanjutnya, laga bisa dibilang membosankan. Akibat minimnya peluang-peluang yang terjadi dari tim yang bertanding.

Menjelang menit-menit akhir laga, Jermain Defoe yang menggantikan Heskey mendapat peluang. Tetapi, tembakan kaki kanannya masih jauh melambung di atas gawang lawan. Skor 0-0 bertahan hingga akhir.


Susunan Pemain:

Inggris : 1-David James; 2-Glen Johnson, 18-Jamie Carragher, 6-John Terry, 3-Ashley Cole; 7-Aaron Lennon (17-Shaun Wrigt-Phillips 62'), 4-Steven Gerrard, 8-Frank Lampard, 14-Gareth Barry (9-Peter Crouch 79'); 21-Emile Heskey (19-Jermain Defoe 73'), 10-Wayne Rooney.

Aljazair: 23-Rais Ouheb Mbouli; 2-Majid Bougherra, 5-Rafik Halliche, 4-Antar Yahia, 3-Nader Belhadj, 13-Karim Matmour, 19-Hassan Yebda (20-Djamel Mesbah 88'), 8-Medhi Lacen, 15-Karim Ziani (17-Adiene Guedioura 81'), 7-Ryad Boudebouz (22-Djamel Abdoun 73'), 21-Fouad Kadir.
READ MORE » Inggris-Aljazair Tanpa Gol

Vidic: Jangan Remehkan Australia

Nemanja Vidic sudah menatap lagi terakhir mereka usai mengalahkan Jerman. Bek Serbia ini pun meminta skuadnya untuk tidak meremehkan lawan mereka selanjutnya, Australia.

Serbia memang sedang dalam kepercayaan diri yang tinggi usai mengalahkan Jerman 1-0. Sedangkan lawan mereka selanjutnya, Australia dilaga pertama dikalahkan oleh Jerman dengan skor besar 0-4.

Meski demikian, Vidic berharap skuadnya tetap menghormati Australia yang akan menjadi lawan terakhir mereka. Kedua tim akan bertemu di Stadion Mbombela, pada Kamis (24/6/2010) depan.�

"Kita harus menghormati Australia karena mereka memiliki empat atau lima� pemain yang bermain di level tinggi Inggris," ungkap Vidic seperti dikutip dalam situs resmi fifa.

Bek yang merumput di Manchester United, mengingatkan timnya agar tidak bermain buruk seperti ketika menghadapi Ghana. Bagi pemain berusia 28 tahun ini setia pertandingan akan beda tantangannya.

"Kamu tidak dapat menghakimi sebuah tim dari satu pertandingan. Semua tim yang berada di sini, di piala dunia, berkualitas baik. Ku yakin pertandingan tersebut akan sulit," terangnya.
READ MORE » Vidic: Jangan Remehkan Australia

Klose Buru Rekor Ronaldo

Luis Ronaldo adalah pemegang rekor jumlah gol terbanyak di Piala Dunia. Miroslav Klose punya kesempatan besar untuk bisa menyamai atau melewati catatan Ronaldo itu.

Lima belas gol. Itulah torehan Ronaldo saat membela Brasil di tiga Piala Dunia, yakni tahun 1998, 2002 dan 2006. Tahun 1994, striker bergigi kelinci ini masuk skuad Piala Dunia tapi tidak bermain.

Sementara catatan Klose adalah 11 gol yang ia ciptakan di tiga Piala Dunia, yaitu tahun 2002, 2006 dan 2010. Gol ke-11 penyerang Jerman itu ia hadirkan saat Der Panzer melibas Australia 4-0.

Di antara Ronaldo dengan Klose, ada Gerd Mueller (Jerman Barat) yang mencetak 14 gol, Just Fontaine (Prancis) dengan 13 gol, Pele (Brasil) dengan 12 gol serta Juergen Klinsmann (Jerman) dan Sandor Koscis (Hongaria) yang sama dengan Klose punya 11 gol.

Namun tidak ada satu pun di antara nama-nama di atas yang masih aktif bermain. Artinya, Klose punya kesempatan tertinggi karena kiprahnya bersama Jerman di Piala Dunia 2010.

Klose harus mencetak empat gol lagi untuk menyamai torehan Ronaldo. Melihat kiprah Klose di pertandingan pertama Jerman, kans untuk bisa menyamai atau bahkan menyalip catatan itu sangat terbuka.

Faktor utamanya, Klose masih menjadi pilihan utama pelatih Joachim Loew; selain itu, striker Bayern Muenchen itu juga disokong oleh gelandang-gelandang bagus yang bisa memanjakannya dengan umpan-umpan bagus, terutama umpan lambung.

Sebagai catatan, bola udara adalah spesialisasi Klose. Gol ke gawang Australia adalah gol ketujuh yang dicetak mantan bomber Werder Bremen itu dari sundulan. Catatan itu adalah yang terbanyak dalam sejarah Piala Dunia.

Yang tidak boleh dilupakan, Jerman juga merupakan tim unggulan yang diprediksi akan melangkah jauh. Artinya, akan ada banyak partai bagi Klose untuk mendulang gol.

Dari segi motivasi, Klose pun punya. Usianya sudah menginjak angka 32, artinya bisa jadi ini adalah Piala Dunia terakhir baginya untuk mencatat rekor. Bila gagal kali ini, Klose mungkin tidak punya kesempatan lagi untuk mengejar Ronaldo.
READ MORE » Klose Buru Rekor Ronaldo

Serbia Tekuk Jerman 1-0

Nelspruit - Serbia menghidupkan peluangnya untuk lolos dari Grup D setelah di pertandingan kedua menekuk Jerman 1-0. Dalam satu jam terakhir, Jerman dipaksa bermain dengan 10 orang.

Bermain di Stadion Nelson Mandela Bay, Nelspruit, Jumat (18/6/2010), Serbia unggul berkat gol yang dicetak lewat tendangan Milan Jovanovic di menit 38, dua menit setelah Jerman berkurang satu pemain.

Pemain Jerman yang diusir wasit adalah Miroslav Klose. Striker Bayern Muenchen itu mendapat kartu kuning kedua setelah melanggar Dejan Stankovic di menit 36. Padahal di menit 12, ia sudah mendapatkan kartu kuning juga.

Hasil ini membuat Jerman dan Serbia sama-sama mengumpulkan tiga angka hasil dari satu kemenangan dan satu kekalahan. Kans keduanya untuk lolos ke babak kedua masih terbuka.

Di laga terakhir nanti, Jerman akan menghadapi Ghana, sementara Serbia bakal meladeni Australia.

Jalannya pertandingan
Jerman mencoba mengambil kendali permainan sejak awal. Menit keempat, Mesut Oezil mengirim umpan kepada Sami Khedira. Umpan yang apik, tetapi sepakan voli Khedira masih belum menemui sasaran.

Masih tetap menguasai lapangan, Jerman kembali memetik peluang di menit ketujuh. Kali ini, umpan silang Thomas Mueller disundul Nemanja Vidic dan jatuh di depan kaki Klose, tapi sepakannya menyamping.

Serbia mencoba mencuri kesempatan di menit ke-13. Bola silang dari Dejan Stankovic mengarah kepada Milos Ninkovic, tapi tendangan Ninkovic menyamping dan belum mengubah keadaan.

Sebuah eksekusi tendangan bebas mengancam gawang Jerman di menit 32. Kali ini, eksekusi Alexander Kolarov tidak menemui sasaran karena melebar di kiri gawang Jerman.

Jerman kehilangan satu pemain di menit 36. Klose, yang sudah mendapat kartu kuning di menit 12, mendapat kartu kuning kedua karena melanggar Dejan Stankovic. Jerman pun harus bermain dengan 10 orang.

Cuma berselang dua menit, Serbia memetik untung dari kelebihan jumlah pemain itu ketika sontekan Jovanovic menembus gawang Jerman yang dikawal oleh Manuel Neuer.

Gol ini bermula dari umpan silang Milos Krasic ditanduk oleh Nicola Zigic ke arah Jovanovic yang dengan jitu menendang bola ke gawang Neuer dari jarak tiga meter. Gol, Serbia 1, Jerman 0.

Di menit terakhir babak pertama, Jerman hampir saja menyamakan kedudukan ketika tendangan keras Sami Khedira menghantam tiang gawang Serbia. Skor 1-0 pun bertahan sampai turun minum.

Tujuh menit babak kedua dimulai, Jerman kembali memetik peluang. Kali ini umpan Mueller dari kanan disambar oleh Bastian Schweinsteiger dari luar kotak penalti, tapi bisa ditahan oleh kiper Stojkovic.

Semenit berselang, Jerman lagi-lagi mengancam. Dari umpan terobosan Oezil, Podolski menerobos pertahanan Serbia dan menembak, tapi gagal jadi gol karena bola menyamping.

Menit 59, Jerman dihadiahi penalti karena Vidic menyentuh bola dengan tangannya di kotak penalti. Namun eksekusi Podolski gagal jadi gol karena ditahan dengan sempurna oleh Stojkovic.

Tujuh menit kemudian, Serbia hampir saja menambah keunggulannya. Dari umpan Krasic dari sayap kanan, Jovanovic menendang. Gol? Tidak, akrena bola membentur tiang gawang Jerman!

Di menit 70, Jerman mencoba menambah daya gedornya dengan memasukkan dua striker sekaligus, Geronimo Cacau dan Marko Marin untuk menggantikan Per Mertesacker dan Oezil.

Serbia yang unggul jumlah pemain sedikit tertekan tapi masih mencoba menyerang lewat counter attack. Menit 73, umpan lambung Krasic ditanduk Zigic, tapi menyerempet mistar gawang Neuer.

Sembilan menit menjelang akhir pertandingan, Zigic menyodorkan bola ke arah Gojko Kacar, tapi sepakan pemain yang bermain di Hertha Berlin itu melambung tinggi.

Di sisa waktu yang ada, Jerman terus mencoba menyerang untuk menyamakan kedudukan. Namun Serbia sudah sangat tenang dan tangguh sehingga keunggulan 1-0 mereka bertahan sampai peluit panjang dibunyikan.



Susunan pemain
Jerman: 1-Manuel Neuer; 3-Arne Friedrich, 17-Per Mertesacker, 16-Philipp Lahm, 14-Holger Badstuber (23-Mario Gomez 77); 6-Sami Khedira, 7-Bastian Schweinsteiger, 8-Mesut Ozil (19-Cacau 70), 13-Thomas Mueller (21-Marko Marin 70); 10-Lukas Podolski, 11-Miroslav Klose

Serbia: 1-Vladimir Stojkovic; 3-Aleksandar Kolarov, 6-Branislav Ivanovic, 5-Nemanja Vidic, 20-Neven Subotic, 17-Milos Krasic, 10-Dejan Stankovic, 22-Zdravko Kuzmanovic (19-Radosav Petrovic 75), 14-Milan Jovanovic (8-Danko Lazovic 77), 18-Milos Ninkovic (4-Gojko Kacar 70), 15-Nikola Zigic
READ MORE » Serbia Tekuk Jerman 1-0

Kartu Merah Schweinsteiger

Port Elizabeth - Bastian Schweinsteiger bukan hanya kecewa kartu merah yang didapat Miroslav Klose. Gelandang tim Jerman ini juga marah melihat banyak kartu merah sejauh ini yang telah dikeluarkan wasit.

Klose diganjar kartu merah setelah mendapatkan kartu kuning kedua saat Jerman ditaklukkan Serbia 0-1. Ia merupakan pemain ketujuh yang mendapat kartu merah setelah 22 pertandingan telah digelar di Piala Dunia 2010 ini.

Kartu merah tersebut diberikan oleh wasit asal Spanyol Alberto Undiano kepada Klose cukup mempengaruhi permainan tim Jerman. Akhirnya Jerman pun harus menelan kekalahan di laga kedua Grup D.

Meski demikian, Schweinsteiger bukan hanya mengkritisi kartu merah yang didapatkan oleh rekannya. Namun gelandang Jerman ini juga menyoroti banyak kartu merah yang sudah keluar dari kantong wasit sepanjang Piala Dunia 2010.

Bagi Schweinsteiger, pertandingan sudah tidak akan menarik jika wasit dengan ringannya memberikan kartu merah pada pemain.

"Jika ada kartu merah di setiap pertandingan, Anda harus tahu di mana rasa itu. Itu tidak membuat menyenangkan. Saya kehilangan kata-kata. Saya marah dan kecewa," kata Schweinsteiger seperti dilansir Sky Sport.
READ MORE » Kartu Merah Schweinsteiger

Gol bunuh diri Park Chu-young

Gol pertama Argentina terjadi di menit ke-15 lewat bunuh diri pemain belakang Korsel Park Chu-young.
READ MORE » Gol bunuh diri Park Chu-young

Yunani Taklukkan Nigeria

Yunani akhirnya mencetak gol di Piala Dunia. Keberhasilan itu kian manis karena dibarengi dengan kemenangan perdana di ajang yang sama.

Sebelum gelaran Piala Dunia 2010, Yunani sudah pernah satu kali tampil di gelaran Piala Dunia yaitu pada tahun 1994 di Amerika Serikat. Saat itu si juara Eropa 2004 cuma jadi tim hiburan.

Dari tiga laga fase grup, Yunani kalah di seluruh pertandingan. Pada laga pembuka, The Pirate Ship digasak Argentina 0-4. Yunani kembali kalah dengan skor sama di laga kedua lawan Bulgaria. Yunani kemudian kalah 0-2 dari Nigeria di laga terakhir.

Dengan catatan tersebut, pengalaman pertama Yunani di Piala Dunia berjalan bak sebuah mimpi buruk. Mereka pulang tanpa kemenangan, tanpa sebiji gol pun sementara gawang mereka sendiri dibobol sepuluh kali.

Pada tahun 2010, Yunani kembali lolos ke putaran final Piala Dunia 2010. Di laga pertama fase grup menghadapi Korea Selatan, Sabtu (12/6/2010), Yunani kalah 0-2 dan belum bisa mengakhiri catatan buruk mereka.

Pasukan Otto Rehhagel tersebut akhirnya baru bisa membuat sejarah di Stadion Free State, Kamis (17/6/2010). Ketinggalan lebih dulu, Yunani sukses membuat gol balasan beberapa saat sebelum turun minum.

Gol yang membuat skor jadi 1-1 tersebut membuat nama Dimitrios Salpingidis akan masuk buku sejarah Yunani karena dialah orang yang mencetak gol perdana Yunani di Piala Dunia.

Tidak berhenti sampai situ, Vassillis Torosidis lantas menambah gol untuk Yunani. Skor 2-1 bertahan untuk kemenangan Yunani. Maka laga lawan Nigeria itu pun akan dikenang dengan manis oleh Yunani karena inilah kemenangan pertama mereka di ajang Piala Dunia.
READ MORE » Yunani Taklukkan Nigeria

Jelang Yunani vs Nigeria

Meraih hasil maksimal melawan Nigeria tidak cuma membuka kesempatan Yunani untuk lolos dari Grup B, tapi juga menyudahi pencarian serba pertama mereka dalam sejarahnya di Piala Dunia. Apa?

Afrika Selatan 2010 adalah Piala Dunia kedua yang diikuti Yunani setelah debut di edisi Amerika Serikat 1994. Buruknya, dari empat pertandingan yang telah dilalui, capaian mereka sangat jelek.

Dari empat pertandingan tim Negeri Mitos itu tak pernah menang, belum dapat poin, dan belum mencetak gol. Statistik jelek itu dilengkapi dengan angka kebobolan mereka yang berjumlah 12.

Di Piala Dunia 1994 Yunani berturut-turut digebuk Argentina dan Bulgaria dengan skor sama, 0-4, lalu ditekuk Nigeria 0-2. Dan di Afsel lima hari lalu, menghadapi tim Asia Korea Selatan, tim asuhan Otto Rehhagel menyerah 0-2.

Itu artinya, Fanis Gekas dkk saat ini sedang mencari kemenangan pertama, poin pertama, dan gol pertama di Piala Dunia. Jika bisa mendapatkannya saat melawan Nigeria, mereka sekaligus menjaga kesempatan lolos ke babak kedua.

Di kubu Nigeria, kekalahan dari Argentina di pertandingan pertama membuat posisi mereka sama seperti Yunani: kalah lagi akan tersingkir, seri pun peluangnya tak besar.

Masalah statistiknya adalah, "Elang Super" tak pernah menang dalam enam pertandingan terakhirnya di Piala Dunia. Mereka kalah lima kali dan seri sekali, serta tak mencetak gol dalam tiga dari enam partai tersebut.

Statistik yang mendukung mereka antara lain fakta bahwa semua kemenangan Nigeria di Piala Dunia (sebanyak empat kali), diperoleh saat menghadapi tim-tim Eropa, termasuk Yunani di Piala Dunia 1994.

Tempat: Free State Stadium, Bloemfontein
Kapasitas: 45.000
Waktu: 17 Juni 2010, 21.00 WIB
Wasit: Oscar Ruiz
Ranking dunia: Yunani 13, Nigeria 21

Kemungkinan susunan pemain

Yunani:� Alexandros Tzorvas, Loukas Vyntra, Giourkas Seitaridis, Vassilis Torosidis, Sotiris Kyrgiakos, Christos Patsatzoglou, Giorgos Karagounis, Kostas Katsouranis, Giorgos Samaras, Dimitris Salpingidis, Fanis Gekas

Nigeria: Vincent Enyeama, Chidi Odiah, Danny Shittu, Joseph Yobo, Taye Taiwo, Peter Odemwingie, Dickson Etuhu, Haruna Lukman, Sani Kaita, Yakubu Aiyegbeni,Victor Obinna
READ MORE » Jelang Yunani vs Nigeria

Prancis tetap dalam sorotan

Prancis tetap dalam sorotan setelah bermain 0-0 melawan Uruguay di pertandingan pertamanya di Grup A. Buat Raymond Domenech, yang penting saat ini adalah aksi, bukan kata-kata.

Prancis akan melakoni partai keduanya melawan Meksiko tengah malam nanti atau Jumat (18/6/2010) dinihari WIB. Jika tidak menang lagi, kesempatan lolos ke babak 16 besar tentu saja mengecil.

Domenech, yang terus dikritik karena Les Bleus tidak meyakinkan sejak babak kualifikasi, kali ini menyerahkan semuanya kepada pemain, bagaimana mereka menerjemahkan taktik dan strategi yang sudah disiapkan tim pelatih.

"Kata-kata cuma omongan," ujar dia saat ditanya pers apa yang akan dikatakan kepada pemain-pemainnya sebelum turun ke lapangan. "Di lapangan, kata-kata tidak membantu."

"Saya selalu berusaha mempersiapkan para pemain sebaik mungkin, supaya mereka dalam kondisi yang terbaik. Tapi yang bermain di lapangan itu pemain, bukan pelatih," sambungnya.
READ MORE » Prancis tetap dalam sorotan

Gonzalo Higuain menjadi bintang kemenangan

Johannesburg - Gonzalo Higuain menjadi bintang kemenangan 4-1 Argentina atas Korea Selatan. Raihan trigol Higuain dalam laga itu membuatnya jadi pemain 'Tim Tango' ketiga yang melakukannya di Piala Dunia.

Argentina dan Korsel bertemu di partai kedua Grup B yang dihelat di Soccer City Stadium, Kamis (17/6) malam WIB. Kemenangan jadi harga mati untuk kedua tim demi mengamankan tiket lolos fase 16 besar.

Higuain yang di pertandingan pertama kontra Nigeria tak mampu mencetak gol membuktikan dirinya adalah penyerang nomor satu Argentina saat ini, terkait dengan performa apiknya di Real Madrid musim lalu.

Penyerang 22 tahun itu membuka keran golnya di menit ke-33. Dan di babak kedua tak tanggung-tanggung El Pipita menambah dua gol lagi di menit ke-77 dan 80 untuk hat-trick perdananya bersama Argentina di Piala Dunia pertamanya.

Higuain pun jadi pemain pertama yang melakukannya di Afrika Selatan 2010 dan sementara jadi topskorer. Jalan Argentina ke babak selanjutnya makin lapang karena pasukan Maradona berada di puncak grup dengan enam poin dari dua laganya.

Tak hanya itu Higuain pun berhasil menyamakan dirinya dengan dua eks legenda Albiceleste, Guillermo Stabile dan Gabriel Batistuta sebagai pesepakbola Argentina yang mampu mencetak tiga gol dalam satu pertandingan.

Stabile melakukannya di Piala Dunia 1930 saat Argentina menang 6-3 dari Meksiko dan Batistuta saat Argentina menang 4-0 dari Yunani di Piala Dunia 1994 dan 5-0 dari Jamaika empat tahun kemudian.

Dengan umur yang masih muda dan kemampuan yang bisa berkembang lagi, terbuka peluang bagi Higuain melampaui catatan para seniornya tersebut. Saat ini Higuain sudah mengumpulkan lima gol dari tujuh caps-nya.
READ MORE » Gonzalo Higuain menjadi bintang kemenangan

Laporan dari Afsel ; Portugal Meriah

Prestoria - Tak ada Cristiano Ronaldo, Deco, Paolo Ferreira atau pemain bintang lainnya saat Portugal menggelar latihan terbuka di Bekker High School. Tapi fans Selecao des Quinas tetap setia dan meriah memberi dukungan.

Bekker Highschool yang terletak di Magaliesburg, sekitar 300 km dari Prestoria, sesungguhnya bukan tempat yang mudah dikunjungi. Perjalanan darat menggunakan mobil bisa memakan waktu satu sampai satu setengah jam.

Namun kondisi tersebut tak jadi penghalang buat sekitar 500-an fans Portugal. Mulai dari anak-anak sampai orang tua terlihat berkerumun di pintu masuk sekolah yang kebetulan tengah dalam masa libur tersebut.

Sayangnya Carlos Quieroz datang tak bersama pemain-pemain utamanya. Bahkan banyak pemain Portugal yang tidak dikenal berada di bus yang membawa mereka dari basecamp-nya.

Namun kondisi tersebut sama sekali membuat fans yang datang kecewa. Saat latihan mulai digelar� sorak-sorai dukungan terdengar dari tribun penonton.

Teriakan-teriakan histeris tak berhenti sampai di situ. Dalam sesi simulasi tanding menghadapi tim Bekker Highschool, dukungan penuh tetap diberikan. Plus tiupan vuvuzela tentunya.

Sesi latihan terbuka untuk publik tersebut berlangsung sekitar satu setengah jam. Mungkin untuk mengobati rasa kecewa yang dirasakan fansnya akibat ketidakhadiran pemain bintang, beberapa pemain lapis kedua Portugal itu menyediakan waktu untuk membagi tanda-tangan buat fansnya.

Kembali sesi ini disambut meriah oleh fans yang setia menunggu di tribun penonton. Untungnya para pemain mau bersabar melayani banyak fansnya yang tak henti-henti meneriakkan yel-yel pembangkit semangat.

Buat fans ketiadaan pemain bintang mungkin tak masalah, apalagi itu bisa diobati dengan sesi bagi-bagi tanda tangan. Sayangnya itu tak berlaku buat kami para pekerja media, apalagi Portugal sama sekali tak mengadakan sesi konferensi pers dan Quieroz enggan meladeni wartawan.
READ MORE » Laporan dari Afsel ; Portugal Meriah

Uruguay Bungkam Afsel

Pretoria - Uruguay akhirnya meraih kemenangan di laga kedua di Grup A setelah menaklukkan sepuluh pemain Afrika Selatan 3-0. Diego Forlan menyumbang dua gol bagi kemenangan Uruguay.

Setelah hanya menahan imbang Prancis tanpa gol di laga pertama, Uruguay akhirnya berhasil meraih tiga angka. Hasil itu berkat kemenangan Uruguay atas tuan rumah Afsel 3-0 di Loftus Versfeld, Pretoria, Kamis (17/6/2010) dinihari WIB.

Hasil tersebut membuat La Celeste untuk sementara memimpin Grup A dengan mengumpulkan empat poin. Sedangkan Afsel hanya mendapatkan satu poin setelah di laga pertamanya menahan Meksiko.

Forlan menjadi bintang kemenangan Uruguay dengan mencetak dua gol, salah satunya dari titik penalti. Sedangkan satu gol lagi ke gawang Afsel dicetak oleh Alvaro Pereira saat injury time.

Jalannya Pertandingan

Afsel lebih dulu mengancam lewat tendangan bebas di menit ke-3 namun masih dapat disapu pemain Uruguay. Begitu juga dengan sepak pojok yang dilakukan tuan rumah belum menjadi ancaman berarti.

Ganti Uruguay mengancam lewat tendangan bebas Diego Forlan tapi Steven Pienaar maju lebih dulu sehingga mendapat kartu kuning. Kesempatan kedua Forlan juga masih membentur pagar pemain Afsel.

Dua usaha pemain Uruguay Luis Suarez dan Jorge Fucile melenceng dari target. Sedangkan ancaman dari Afsel di menit ke-13 lewat tendangan keras Siphiwe Tshabalala melambung di atas gawang lawan.

Menit ke-18, tendangan bebas Tshabalala membuat kemelut di depan gawang lawan namun masih bisa diamankan pemain belakang Uruguay. Sepakan keras Suarez di menit ke-22 dapat dibendung.

Uruguay akhirnya unggul 1-0 di menit ke-23. Sebuah tendangan keras Forlan sempat mengenai kepala Aaron Mokoena dan melambung masuk ke gawang lawan tanpa mampu dihadang kiper Itumeleng Khune.

Unggul 1-0 membuat Uruguay semakin bersemangat menekan. Pada menit ke-32, Uruguay kembali mengancam namun tendangan Suarez dalam kotak penalti hanya mengenai samping gawang.

Sedangkan ancaman dari Afsel datang dari Katlego Mphela di menit ke-39 namun masih melenceng. Meski demikian Uruguay masih mencoba menekan tapi skor tetap tidak berubah 1-0 hingga turun minum.

Di awal babak kedua , Uruguay kembali melancarakan serangan. Sebuah usaha Suarez dari sayap kanan namun umpannya gagal dimanfaatkan oleh Edinson Cavani di depan gawang.

Uruguay masih terus melancarkan serangan. Maximiliano Pereira dengan mudah masih ke dalam pertahanan Afsel namun sepakan kerasnya masih melambung di atas gawang tuan rumah.

Menit ke-65, ancaman dari Afsela dari sebuah crossing coba disambut Katlego Mphela dengan sundulannya tapi bola masih berada di samping gawang Uruguay yang dikawal Fernando Muslera.

Menit ke-75, menjadi bencana bagi Afsel. Kiper Itumeleng Khune diganjar kartu merah karena melanggar Suarez di depan gawang. Wasit juga memberikan hadiah penalti bagi Uruguay.

Piennar pun harus ditarik keluar untuk memberikan tempat pada kiper. Sedangkan Forlan yang menjadi eksekutor melakukan tugasnya dengan baik dan membawa skuadnya unggul 2-0 di menit ke-80.

Usai gol tersebut tampak para pendukung Afsel mulai meninggalkan stadion. Sementara Uruguay masih terus menekan mencoba memanfaatkan kelebihan pemain mereka.

Saat injury time, Uruguay memperbesar kemenangannya menjadi 3-0. Gol tersebut dicetak oleh lewat oleh Pereira lewat sundulannya dengan memantul bola ke tanah.

Susunan Pemain :

Afrika Selatan: 16-Itumeleng Khune; 2-Siboniso Gaxa, 3-Tsepo Masilela, 20-Bongani Khumalo, 4-Aaron Mokoena; 12-Reneilwe Letsholonyane (19-Surprise Moriri 57), 13-Kagisho Dikgacoi, 10-Steven Pienaar (1-Moeneeb Josephs 79), 11-Teko Modise, 8-Siphiwe Tshabalala; 9-Katlego Mphela.

Uruguay: 1-Fernando Muslera; 2-Diego Lugano, 3-Diego Godin, 4-Jorge Fucile (20-Alvaro Fernandez 71), 16-Maximiliano Pereira, 15-Diego Perez (5-Walter Gargano 90), 17-Egidio Arevalo, 7-Edinson Cavani (21-Sebastian Fernandez 89), 11-Alvaro Pereira, 9-Luis Suarez, 10-Diego Forlan.
READ MORE » Uruguay Bungkam Afsel

Green Point Stadium

Gb
Data Stadion
Nama Green Point Stadium
Kota Cape Town
Konstruksi Baru
Selesai dibangun 2009
Kapasitas 70.000
Dimensi lapangan 290 m x 265 m x 48m
Tak hanya Eropa yang memiliki stadion mewah dengan fasilitas sempurna. Afrika Selatan yang didaulat sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010 pun memiliki beberapa stadion megah bernama Green Point.

Stadion yang dijadwalkan akan selesai dibangun pada bulan Desember tahun ini merupakan salah satu yang paling artistik di Afrika Selatan. Stadion yang sebelumnya digunakan sebagai lapangan golf ini terletak di lokasi yang cukup strategis.

Green Point terletak di antara Bukit Signal dan Samudra Atlantis yang ada di dekat pusat kota Cape Town dan daerah pelabuhan Victoria & Alfred. Lokasi ini juga sangat ideal untuk menuju pusat transportasi di kota tersebut.

Sekitar 70.000 penonton akan dapat tertampung di dalam Green Point. Jumlah yang tidak kalah besar dengan stadion-stadion top Eropa macam San Siro, Nou Camp ataupun Old Trafford. Dengan kapasitas penonton yang besar, stadion ini tetap mengutamakan kenyamanan para pengunjungnya. Hal itu dibuktikan dengan dibuatnya atap khusus stadion yang dapat mengurasi kebisingan suara pesawat yang melintas sehingga perhatian penonton tetap di lapangan.

Pada Piala Dunia 2010 stadion Green Point direncanakan akan menggelar lima pertandingan babak penyisihan grup, satu pertandingan babak kedua, satu pertandingan perempatfinal dan satu pertandingan semifinal.

Setelah Piala Dunia selesai, Green Point tidak lantas menganggur. Sebab, beberapa klub sepakbola profesional di Cape Town seperti Ajax Cape Town dan Santos kemungkinan besar akan memakainya. Selain itu, stadion multiguna ini juga akan dipakai untu mementaskan acara-acara besar dan konser-konser.
READ MORE » Green Point Stadium

Royal Bafokeng Stadium

Gb
Data Stadion
Nama Royal Bafokeng Stadium
Kota Rustenburg
Dibangun 1999
Konstruksi Minor upgrade
Kapasitas 42.00
Stadion Royal Bafokeng memiliki daya tampung sebanyak 42.000 kursi penonton. Bafokeng dipilih sebagai nama stadion karena masyarakat yang tinggal di sekitar area stadion tersebut. Tidak hanya berfungsi sebagai stadion sepakbola, Royal Bafokeng juga dapat digunakan sebagai stadion atletik dan rugby.

Sebagai persiapan untuk menggelar pertandingan di Piala Dunia 2010, stadion ini telah mengalami sejumlah perbaikan. Di antara diberikannya sebuah penyangga atap yang baru senilai US$ 45 juta. Ditambah dengan beberapa pemasangan papan skor elektronik, kursi penonton yang baru serta pembaruan lampu sorot dan sistem alamat publik.

Royal Bafokeng hanya berjarak sekitar 25 menit mengemudi ke Sun City dan setengah jam ke Pilansberg atau kira-kira 12 kilometer dari pusat kota Rustenburg.

Meski menjadi salah satu stadion berstandar dunia, Royal Bafokeng malah tidak memiliki tim dari kotanya sendiri, Rustenburg. Sejauh ini stadion pernah menggelar laga internasional antara Afsel melawan Burkina Faso ditahun 2001 pada kualifikasi Piala Dunia.

Namun, setelah selesai dibenahi pada Maret 2009, Stadion Royal Bafokeng ini berhasil menjadi tuan rumah di empat laga Piala Konfederasi 2009.
READ MORE » Royal Bafokeng Stadium

Peter Mokaba Stadium

Gb
Data Stadion
Nama Peter Mokaba Stadium
Kota Polokwane
Konstruksi Baru
Selesai dibangun 2010
Kapasitas 46.000
Stadion Peter Mokaba terletak di Polokwane dan hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat kota. Stadion yang berkapasitas 45.000 penonton itu berada tepat di samping Stadion Peter Mokaba lama.

Rancangan konstruksi beton terinspriasi dari sebuah pohon yang menjadi ikon kota tersebut, Pohon Baobab dengan struktur baja yang menumpu atap stadion. Pada tiap sudut stadion ditumpu oleh struktur yang menyerupai batang pohon raksasa yang mengakomodasi sirkulasi vertikal jalan stadion yang landai.

Nama Peter Mokaba diambil untuk mengenang perjuangan salah satu tokoh penting dalam sejarah Afrika Selatan itu. Mokaba terkenal karena semangat juang dalam menentang rezim apartheid dan kepemimpinannya yang telah menginspirasi banyak orang.
READ MORE » Peter Mokaba Stadium

Loftus Versfeld Stadium

Gb
Data Stadion
Nama Loftus Versfeld Stadium
Kota Tshwane/Pretoria
Dibangun 1906
Konstruksi upgrade
Selesai di-upgrade 2008
Kapasitas 50.000
Kurang lebih 100 tahun yang lalu, stadion Loftus Versfeld dibangun di Tshwane atau Pretoria. Stadion all seater ini adalah stadion olahraga tertua yang dimiliki Afrika Selatan.

Selama kurun waktu yang lebih dari satu abad, Loftus Versfeld sudah banyak mengalami renovasi. Diantaranya kini kursi penonton telah diperbanyak menjadi 50.000, sementara pada awal pendiriannya hanya tersedia 2.000 kursi.

Pada tahun 1999, Stadion Loftus Versfeld menjadi saksi dari sebuah sejarah tim sepakbola Afrika Selatan. Kala itu, untuk pertama kalinya tim berjuluk 'Bafana Bafana' berhasil mengalahkan tim dari Eropa, Swedia, dengan skor 1-0.

Stadion yang didirikan oleh tokoh olahraga setempat, Roberts Owen Loftus Versfeld tersebut akan menghelat sejumlah pertandingan dari babak pertama dan kedua Piala Dunia 2010.

Sekedar informasi, sejumlah artis papan atas dunia seperti UB40 dan Robbie williams pada 17 April 2006 yang berhasil menyedot lebih dari 56.000 penonton. Yang lebih dahsyat lagi, konser Celine Dion pada 16-17 Februari 2008 mendapat perhatian sebanyak 80.000 penonton.
READ MORE » Loftus Versfeld Stadium

Piala Dunia 2010 Afrika Selatan

Tak pernah sebelumnya sebuah negara dari daratan Afrika menggelar event olahraga terbesar di dunia ini. Maka ketika FIFA menunjuk Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010, itulah saatnya benua hitam akan menyedot sisa dunia ke sana.

Sebagai negara yang sangat terkenal dengan "Safari"-nya, Piala Dunia di Afsel menawarkan nilai luar biasa untuk materi dan pengalaman perjalanan berkualitas, yang dipadukan dengan kedalaman dan keluasan aktivitas dan atraksi yang diikuti, selain tentu saja untuk menggelar sebuah pesta beraroma sepakbola.

Untuk menyambut jutaan orang, Afsel menyiapkan 80 ribu kamar berkelas sehingga lebih dari cukup untuk menutupi kebutuhan yang diminta FIFA sebanyak 55 ribu kamar. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, FIFA mengontrak akomodasi bukan hotel, seperti taman nasional, tempat tidur, pondok dan rumah tamu (guest house).

Untuk pertama kalinya, badan-badan usaha mikro, kecil dan menengah akan diangkat FIFA sebagai penyedia akomodasi. Hal ini kemudian membuka kesempatan bisnis, khususnya bagi kalangan wirausaha yang baru muncul, sehingga industri pariwisata setempat akan berkembang.

Keberadaan tempat-tempat rekreasi baru dan fasilitas olahraga multicabang di perkotaan akan memberi manfaat bagi semua pihak. Sebelum kawasan tersebut dibangun, banyak orang bisa mengambil kesempatan kerja di bidang pembangunan infrastruktur dan jaringan telekomunikasi di sepanjang negeri.

Sepuluh stadion diatur untuk menghajat Piala Dunia. Enam di antaranya baru dibangun dan berkelas dunia, sedangkan empat lainnya sudah dipugar sedemikian rupa. Keberadaan stadion tentu akan berlanjut pada merangsang ekonomi regional dan membuka banyak lapangan kerja yang akan terus ada hingga setelah pesta sepakbola usai.

Piala Dunia 2010 Afrika Selatan mempunyai slogan resmi Ke Nako -- Celebrate Africa's Humanity --, diartikan dengan 'Inilah saatnya -- Rayakan Kemanusiaan Afrika Seutuhnya'. Saatnya bagi Afrika Selatan untuk mengubah persepsi dunia bahwa mereka bisa menggelar sepakbola yang menakjubkan.
READ MORE » Piala Dunia 2010 Afrika Selatan

Buffon Absen di Laga Kedua

Irene - Keberadaan Gianluigi Buffon di Afrika Selatan tampaknya benar-benar di ujung tanduk. Sudah dipastikan tak bisa main di laga kedua Italia, tim dokter bahkan belum berani memprediksi kapan dia bisa bugar.

Herniated disk, atau dalam bahasa kedokterannya herniated nucleus pulposus, tengah mendera Buffon. Secara garis besar, keadaan ini terjadi jika bantalan (disc) yang berada di antara tulang belakang keluar dari jalur normalnya. Akibatnya, terjadilah herniated disk yang menyebabkan nyeri pada punggung bawah dan nyeri pada kaki.

Untuk pulih dari cedera macam ini lazimnya dibutuhkan waktu tak sebentar. Maka dari itu tim dokter pun belum bisa memprediksi kapan Buffon sudah bisa bebas dari cedera tersebut.

"Kami akan berusaha sebisa mungkin untuk membuatnya bisa kembali bermain, tapi jangan tanya saya kapan kira-kira dia sudah bisa kembali," terang Enrico Castelacci di Yahoosports.

Akibat cedera tersebut, Buffon hanya tampil satu babak dalam pertandingan pertama Italia di Piala Dunia 2010 menghadapi Paraguay. Gli Azzurri akan menghadapi Selandia Baru di partai kedua, Minggu (20/6/2010), dan Buffon dipastikan absen.

"Jelas dia tak bisa main hari Minggu. Itu sekadar hernia kecil, tapi bahkan hernia-hernia yang kecil bisa menimbulkan rasa nyeri yang teramat sangat," kata Castelacci.

Masalah tubuh bagian belakang ini belakang memang jadi kendala Buffon saat membela klubnya, Juventus. Castelacci pun memperkirakan bahwa cedera itu bukanlah hal baru.

"Dia kini butuh istirahat. Dia tak boleh banyak bergerak. Sekarang kami melakukan perawatan terapis. Jika ini tak menyembuhkan cederanya, maka Juventus harus memutuskan solusi untuk Buffon. Terkadang operasi tak dibutuhkan untuk cedera hernited disk ringan," lugas dia.
READ MORE » Buffon Absen di Laga Kedua

Zidane mengkritik Raymond Domenech

Knysna - Kegagalan Prancis meraih poin penuh di laga pembukanya mengundang keraguan publik terhadap kesiapan Les Bleus di turnamen kali ini. Bahkan, Zinedine Zidane pun ikut mengeluarkan kritik tajam.

Pertarungan antara kedua mantan juara dunia yang digelar di Stadion Green Point di Cape Town, Sabtu (12/6/2010) dinihari WIB, itu, berlangsung datar dan cenderung membosankan. Prancis hanya menahan seri Uruguay pada laga pertamanya di penyisihan grup A.

Zidane mengkritik Raymond Domenech yang disebutnya seperti bukan pelatih sehingga tidak ada teamwork diantara pemain saat pertandingan Sabtu (12/06/2010). Namun, sang mantan kapten menilai ada sedikit harapan untuk perbaikan Evra dkk.

"Para pemain harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan menyingkirkan ego masing-masing jika tim ingin mencapai hasil maksimal," ujarnya saat berbicara di Canal Plus TV, Minggu (13/6/2010) seperti dilansir oleh Yahoo.

Zidane mencetak dua gol kemenangan pada final Piala Dunia 1998 dan juga membawa Prancis melaju hingga final Piala Dunia 2006 sebelum akhirnya ditaklukkan Italia. Karirnya berakhir dengan insiden 'tandukan' kepala ke dada Materazzi di final 2006.

Prancis selanjutnya akan berhadapan dengan Meksiko di Polokwane pada hari Jumat (18/6/2010) WIB. Prancis harus memastikan memetik poin penuh agar tetap bisa meraih tiket lolos grup dan maju ke 16 besar.
READ MORE » Zidane mengkritik Raymond Domenech

Meksiko Siap Mangsa 'Ayam Jantan'

Polokwane - Penampilan Prancis yang belum menemukan bentuk terbaiknya adalah kabar bagus bagi Meksiko. Mereka pun pede bisa memangsa 'Tim Ayam Jantan' kala keduanya bertemu di Peter Mokaba Stadium, Jumat (18/6/2010) dinihari WIB.

Dalam pertandingan pembuka Grup A beberapa hari silam, Prancis hanya mampu bermain imbang 0-0 dengan Uruguay. Padahal sang lawan bermain dengan 10 pemain di sepuluh menit akhir laga.

Alhasil, Les Bleus, yang merupakan juara dunia 1998 dan finalis tahun 2006, masih belum bisa menjawab kritikan yang ditimpakan kepada mereka belakangan ini. Penampilan mereka masih jauh dari kata memuaskan.

Tentunya, ini kabar bagus bagi Meksiko. El Tri memang (juga) hanya bermain imbang 1-1 melawan Afrika Selatan di laga pembuka, tetapi pasukan arahan Javier Aguirre ini memperlihatkan bahwa permainan menyerang mereka patut diwaspadai.

"Mereka adalah tim yang bisa memberikan kesulitan bagi tim mana pun. Saya melihat pertandingan (ujicoba) mereka melawan Italia (Meksiko menang 2-1, red) dan saya terkejut," ujar pelatoh Prancis, Raymond Domenech, di Reuters.

"Anda tak boleh membiarkan mereka banyak menguasai bola atau mereka akan menyulitkan Anda," lanjut Domenech.

Rasa hati-hati yang diperlihatkan Domenech disambut dengan optimisme oleh kubu Meksiko. 'Tim Sombrero' tak takut dengan sederet bintang yang dimiliki oleh Prancis.

"Pada akhirnya, kami bukan melawan bintang-bintang mereka, tapi kami bermain 11 melawan 11," ucap gelandang Gerardo Torrado. "Kami harus bermain layaknya serdadu," lanjutnya.

Sementara itu, Rafael Marquez sedikit lebih diplomatis memandang pertandingan ini. Meski yakin timnya bisa meraih kemenangan, bek Barcelona ini mencoba meredam antusiasme dengan mengatakan, Prancis bisa saja berubah tiba-tiba.

"Mungkin mereka sedang tak berada dalam perfoma yang biasa kita lihat, tapi mereka bisa saja berubah secara instan," tukasnya.
READ MORE » Meksiko Siap Mangsa 'Ayam Jantan'

Prancis kehilangan kiper Cedric Carrasso

Nelspruit - Tim Prancis harus kehilangan kiper Cedric Carrasso. Federasi Sepakbola Prancis (FFF) mengungkapkan bahwa kiper cadangannya tersebut mengalami cedera pada pahanya.

Seperti dilansir Reuters, Carrasso mengalami cedera pada otot kiri pahanya saat melakukan latihan Senin (14/6/2010). Kiper berusia 28 tahun ini pun diprediksikan harus absen sepanjang turnamen ini.����

Hasil scan Carrasso yang belum pernah tampil membela Les Bleus, tidak bisa bermain selama satu bulan. Carrasso merupakan kiper ketiga setelah kiper utama Hugo Lloris dan Steve Mandanda.

Sementara FFF telah meminta pergantian pemain namun ditolak oleh FIFA. Badan Sepakbola Dunia ini mengatkan kepada Prancis bahwa mereka baru bisa menambah kiper dalam skuad mereka jika Lloris atau Mandanda cedera.

Namun Prancis telah memastikan akan memanggil Stephane Ruffier jika diperbolehkan pemain. FFF mengungkapkan kiper berusia 23 tahun diharapkan bisa tiba di Afrika Selatan pada Kamis (17/6/2010).
READ MORE » Prancis kehilangan kiper Cedric Carrasso

Usai 48 tahun, Chile menang lagi di Piala Dunia

Nelspruit - Chile hanya menang tipis 1-0 atas Honduras. Tapi Chile tetap harus berbangga hati, karena selain meraup poin penuh di laga itu mereka juga mengakhiri penantian nyaris setengah abad.

Di Stadion Mbombela, (16/6/2010), satu gol atas nama Juan Beausejour mengunci kemenangan Chile. Diawali dari kerjasama apik Alexis Sanchez dengan Mauricio Isla, bola umpan silang coba diantisipasi Sergio Mendoza. Tapi si kulit bundar malah mengenai kaki Beausejour dan meluncur ke dalam gawang.

Gol pada menit 34 tersebut memang sedikit beraroma keberuntungan. Biar begitu hal yang utama tentunya adalah Chile berhasil memetik tiga angka dari laga pertamanya di Piala Dunia 2010. Poin itu pun membuat mereka sementara bercokol di posisi teratas klasemen Grup H.

Selain tiga poin, gol Beausejour juga memiliki arti penting untuk Chile dalam mengakhiri catatan tak pernah menang di gelaran Piala Dunia. Semenjak menjadi tuan rumah Piala Dunia 1962, 48 tahun silam, dan menjadi juara tiga mereka tak pernah satu kali pun memenangi partainya di gelaran tersebut.

Pada tahun 1966, Chile langsung rontok di fase grup dengan raihan sekali seri dan dua kali kalah. Di tahun 1974, nasib Chile setali tiga uang kendati kali ini dengan catatan dua kali seri dan sekali kalah.

Di Spanyol tahun 1982, nasib Chile lebih buruk lagi karena kalah di tiga pertandingan fase grupnya. Di Piala Dunia 1998, tiga hasil seri membawa Marcelo Salas ke babak 16 besar kendati setelah itu kalah dari Brasil.

Setelah melewati 13 pertandingan tanpa kemenangan, akhirnya laju buruk itu kini terhenti juga. Usai 48 tahun, Chile menang lagi di Piala Dunia.
READ MORE » Usai 48 tahun, Chile menang lagi di Piala Dunia

Chile Menang Tipis atas Honduras

Nelspruit - Chile berhasil meraih tiga poin setelah menang tipis 1-0 dalam laga awal melawan Honduras. Ini adalah kemenangan pertama Chile sejak tahun 1962.

Pada pertandingan yang digelar di stadion Mbombela, Nelspruit, Rabu (16/6/2010) malam WIB, Chile mendominasi jalannya pertandingan sejak menit awal pertandingan. Tim asuhan Marcelo Bielsa itu terus menekan hingga peluit akhir ditiup wasit.

Dengan kemenangan ini Chile kembali memperoleh kemenangan setelah kali terakhir mereka mendulangnya di Piala Dunia 1963 di kandang sendiri, saat menundukkan Yugoslavia di perebutan tempat ketiga. Sejarah baru bagi tim yang masih identik dengan nama besar Ivan Zamorano dan Marcelo Salas itu.

Jalannya Pertandingan

Saat pertandingan baru berjalan dua menit, Chile sudah mengancam gawang Honduras lewat tendangan bebas dari Matias Fernandez. Namun, bola masih melayang tipis di atas mistar gawang.

Pada menit ke-8 nyaris terjadi gol akibat kiper Honduras Noel Valladare gagal menangkap bola yang disepak oleh Arturo Vidal. Akan tetapi si Jabulani memantul ke udara dan masih bisa dikendalikan.

Peluang Honduras baru tercipta di menit ke 20 saat Amado Guevara membawa bola dari tengah lapangan. Ia kemudian melepaskan tendangan dari luar kotak penalti, namun masih mengenai bahu pemain belakang Chile.

Vidal! Posisinya yang tidak terjaga membuat peluang mencetak gol di depang gawang Valladares. Sayang, bola masih melayang di atas mistar.

Gol tercipta di menit ke-34 atas nama Juan Beausejour. Gol ini lahir sangat terancang, lewat kerja sama Sanchez dan Isla. Bola crossing coba dihalau Mendoza, tapi membentur kaki Beausejour, dan bola masuk ke gawang.

Peluang emas Chile kembali tercipta di menit ke 43. Dalam pertarungan 3 lawan 3 dengan pemain belakang Honduras, penyelesaian terakhri dari Sanchez masih belum mencapai target.

Menjelang turun minum Honduras memperoleh tendangan bebas. Sang eksekutor Ramon Nunez sudah mengarahkan bola di pojok kanan gawang Bravo, namun masih bisa ditepis sang kiper.

Setelah jeda, Chile tetap mendominasi pertandingan. Namun, tidak banyak peluang yang diciptakan oleh Sanchez dkk hingga menit ke-60.

Peluang emas baru tercipta saat menit ke-62. Sanchez mampu mengecoh pemain belakang Honduras dan menggiring bola hingga berhadapan dengan kiper Valladares. Tendangan penyerang Udinese tersebut masih melebar di sisi gawang.

Dua menit kemudian, gelandang Fernandez memberikan umpan tendangan bebas yang disundul oleh Jorge Valdivia ke arah Ponce yang berdiri bebas. Tapi sundulan jarak dekat bek bernomor punggung 3 itu dengan spektakuler diblok kiper Valladares.

Valdivia berhasil menceploskan bola di menit 74 setelah terjadi kemelut di depan gawang Honduras. Namun, wasit menganulir gol tersebut karena Valdivia dalam posisi offside.

Meski terus ditekan, Honduras bukan tanpa peluang. Di menit ke-89, tendangan pemain pengganti Georgie Welcome dari luar kotak penalti sempat mengancam gawang Chile. Namun sepakannya masih melambung di atas mistar.

Laga kemudian ditutup dengan serangan balik dari Chile lewat kerjasama apik Fernandez dan Gonzalez. Namun, tendangan keras Gonzalez dari luar kotak pinalti masih melesat melebihi tinggi gawang.

Laga berakhir dengan skor 0-1 bagi Chile -- dan mereka memang layak mendapatkannya.

Susunan Pemain:

Honduras: 18-Noel Valladares; 2-Osman Chavez, 3-Maynor Figueroa, 7-Ramon Nunez (Walter Martinez 77'), 21-Emilio Izaguirre, 8-Wilson Palacios, 20-Amado Guevara (Hendry Thomas 68'), 23-Sergio Mendoza, 13-Roger Espinoza, 17-Edgard Alvarez, 9-Carlos Pavon.

Chile: 1-Claudio Bravo; 4-Mauricio Isla, 17-Gary Medel, 3-Waldo Ponce, 8-Arturo Vidal (Pablo Contreras 80'), 6-Carlos Carmona, 20-Rodrigo Millar (Gonzalo Jara 59') , 14-Matias Fernandez, 10-Jorge Valdivia, 15-Juan Beausejour, 7-Alexis Sanchez.
READ MORE » Chile Menang Tipis atas Honduras

Spanyol ditaklukkan oleh Swiss

Durban - Kejutan terjadi di Grup H. Juara Euro 2008 sekaligus favorit jawara Piala Dunia 2010, Spanyol ditaklukkan oleh Swiss dengan skor 0-1.

Laga antara dua negara Eropa ini digelar di Moses Mabhida Stadium, Durban, Rabu (16/6/2010) malam WIB. Dalam laga ini La Furia Roja tampil lebih mendominasi pertandingan.

Namun mereka akhirnya harus takluk 0-1 akibat gol tunggal Fernandes di awal babak kedua. Ini merupakan kemenangan pertama Swiss atas Spanyol dalam 19 pertemuan antara keduanya dalam kurun waktu 85 pertemuan terakhir.

Seperti dikutip dari situs resmi FIFA, dengan hasil ini Spanyol berada di peringkat terbawah klasemen sementara Grup H dengan poin nol dari satu laga, sama dengan Honduras yang beerapa jam sebelumnya ditundukkan Chile.

Sementara puncak klasemen dipegang Chile dengan poin tiga dari satu laga. Swiss yang memiliki nilai sama dengan Chile ada di tangga kedua.

Jalannya Pertandingan

Spanyol langsung mendominasi dengan dimotori gelandang Xavi Hernandez, Xabi Alonso dan Andres Iniesta. Sementara itu Sergio Ramos menyokong dari posisi sayap kanan.

Peluang pertama Spanyol dihadirkan David Silva di menit ke-16. Pemain Valencia ini melepas tembakan dari dalam kotak penalti yang masih bisa diamankan kiper Diego Benaglio. Lima menit berselang tendangan Andres Iniesta tepat di tangkapan Benaglio.

Pique! Menerima umpan terobosan, bek tengah Barcelona yang berdiri di kotak penalti ini melepas tembakan datar yang masih bisa ditangkal Benaglio.

Swiss memiliki kans di menit ke-25. Namun sepakan bebas Retro Ziegler masih bisa diamankan Iker Casillas.

Dominasi Spanyol berlanjut. Menit ke-35, umpan silang Joan Capdevila dari sayap kiri diterima David Villa. Namun tandukan pemain milik Barcelona ini tidak mengarah ke sasaran.

Di lima menit terakhir babak pertama La Furia Roja memiliki dua kans. Sepakan Andres Iniesta masih melayang di atas gawang Swiss. Selanjutnya giliran Villa yang sukses melewati penjagaan para pemain belakang Swiss. Namun eksekusi El Guaje tidak tepat menuju sasaran.

Situasi serupa terjadi di babak kedua di mana juara Eropa 2008 kembali mendominasi dengan mengandalkan serbuan Iniesta dari sisi kiri.

Menit ke-47 sepakan Xabi Alonso masih membentur Stephane Grichting dan berbuah sepak pojok.

Di tengah dominasi Spanyol, Swiss berhasil mencuri peluang dan membuka skor melalui Galson Fernandes di menit ke-51.

Gol ini berawal dari serbuan Eren Derdiyok. Iker Casillas berhasil menghentikan gerakan Derdiyok. Namun bola liar jatuh ke Gelson Fernandes yang selanjutnya berhasil mengkonversi peluang itu menjadi sebuah gol.

Dalam terjadinya proses gol ini, bek Spanyol Gerrard Pique mengalami luka pada wajah akibat tersambar kaki Derdiyok.

Tertinggal 0-1 membuat Spanyol semakin intens. Menit ke-57 sepakan Villa dari luar kotak penalti masih bisa ditangkap oleh Benaglio. Dua menit setelahnya, tandukan Sergio Ramos dari situasi sepak pojok masih tipis di atas gawang Schweitz Nati.

Benaglio! Kiper Swiss ini berhasil menggagalkan tusukan David Villa ketika laga memasuki satu jam.

Guna menambah daya dobrak, Vincente Del Bosque memasukkan Fernando Torres dan Jesus Navas.

Iniesta! Sial bagi gelandang Barcelona ini. Tendangannya di menit ke-62 masih menyamping dari gawang lawan.

Menit ke-57, Torres memliki kans bagus. Menerima umpan dari David Villa, striker Liverpool itu selanjutnya melakukan gerakan memutar guna mengelabui Grichting. Namun eksekusi El Nino juga masih belum berhasil menghasilkan angka.�

Xabi Alonso! Sepakan kerasnya di menit ke-69 menghujam ke arah gawang tanpa mampu dijangkau Benaglio. Namun mistar menggagalkan usaha La Furia Roja mencetak gol penyama.

Swiss kembali mencuri peluang di menit ke-74. Benaglio berhasil melewati penjagaan Gerrard Pique dan Carles Puyol, lalu melepas sontekan yang gagal dijangkau Casillas. Namun tiang gawang menyelamatkan La Furia Roja dari kebobolan untuk yang kedua kalinya.

Usaha Spanyol kembali kandas. 12 menit menuju bubaran, tendangan Jesus Navas melenceng tipis dari tiang sebelah kanan gawang Swiss.

Sembilan menit menuju bubaran Tranquillo Barneta melepas tembakan yang masih melintas di atas gawang Casillas.�

Di sisa waktu, Spanyol terus menyerang yang dimotori oleh tusukan-tusukan Jesus Navas dari sayap kanan. Namun gol yang dinanti tak kunjung tiba hingga pertandingan ditutup.

Susunan Pemain

Spanyol: 1-Iker Casillas; 15-Sergio Ramos, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol, 11-Joan Capdevila; 21-David Silva (22-Jesus Navas 61'), 14-Xabi Alonso, 8-Xavi, 16-Sergio Busquets (9-Fernando Torres 61'), 6-Andres Iniesta (18-Pedro 77'), 7-David Villa

Swiss: 1-Diego Benaglio; 13-Stephane Grichting, 2-Stephan Lichtsteiner, 4-Philippe Senderos (5-Steve Von Bergen 35'), 17-Reto Ziegler; 7-Tranquillo Barnetta, 8-Gokhan Inler, 6-Benjamin Huggel, 16-Gelson Fernandes; 19-Eren Derdiyok (15-Hakan Yakin 78'), 10-Blaise Nkufo
READ MORE » Spanyol ditaklukkan oleh Swiss

Jerman Kalahkan Australia 4-0

Durban - Jerman meraih hasil sempurna kala berhadapan dengan Australia. Tampil dominan sejak awal, 'Tim Panser' melumat Australia empat gol tanpa balas.

Pada pertandingan yang dihelat di Durban Stadium, Senin (14/6/2010) dinihari WIB, Jerman tampil atraktif dengan sepakbola menyerang sejak babak pertama. Mereka pun membuat Socceroos tak berkutik dan akhirnya menang 4-0 berkat gol-gol Lukas Podolski, Miroslav Klose, Thomas Mueller dan Cacau.

Australia sendiri bermain dengan 10 pemain setelah Tim Cahill diberi kartu merah di menit 56. Keluarnya Cahill makin membuat pasukan arahan Pim Verbeek ini mati kutu.

Berkat kemenangan dengan skor telak ini, Jerman pun memimpin klasemen Grup D. Mereka dibuntuti Ghana yang beberapa jam sebelumnya menang 1-0 atas Serbia.

Jalannya Pertandingan


Tetapi Australia lebih dulu menggebrak pertahanan Jerman kala pertandingan berjalan tiga menit. Berawal� dari sepak pojok, bola kemudian jatuh di kaki Richard Garcia yang langsung melepaskan tendangan. Sial bagi Garcia, sepakannya masih bisa diblok Philipp Lahm.

Jerman membalas di menit ketujuh. Serangan yang rapi dibangun berakhir dengan Miroslav Klose melepaskan tendangan keras yang kemudian diblok oleh kiper Mark Schwarzer. Bola muntah dicecar Mesut Ozil, namun tendangannya berhasil diblok oleh bek Australia sehingga bola melambung di atas mistar gawang.

Jerman akhirnya memimpin ketika pertandingan berjalan delapan menit. Umpan terobosan Mesut Ozil kepada Thomas Mueller--yang lolos dari jebakan offside--langsung dilanjutkan dengan operan ke sisi kiri. Di sana ada Lukas Podolski yang langsung melepaskan tendangan keras.

Sepakan kaki kiri Podolski langsung menghujam gawang Australia, meski kiper Mark Schwarzer sempat menepisnya.

Klose! Penyerang Bayern Munich ini nyaris menambah keunggulan Jerman di menit 24, andai dirinya bisa menyambar bola sodoran Podolski. Kakinya hanya beberapa inci meleset dari arah bola yang bergulir.

Terus menyerang, Jerman akhirnya mencetak gol kedua di menit 26. Umpan silang dari Philipp Lahm dari sisi kanan langsung disambar oleh Klose yang berdiri di depan gawang.

Ozil nyaris mencetak gol ketiga Jerman. Menerima bola hasil umpan terobosan, Ozil menyontek bola melewati Schwarzer, tetapi Lucas Neill dengan sigap langsung membuang bola yang sudah setengah jalan menuju gawang. Jala Australia selamat.

Babak pertama berakhir dengan Jerman unggul dua gol tanpa balas atas Autralia.

Pada menit 48, Australia mengklaim bahwa mereka layak mendapatkan penalti setelah Per Mertesacker mereka melakukan handball. Klaim ini ditolak oleh wasit.

Thomas Muller unjuk kebolehan di menit 54. Penyerang Bayern Munich ini melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Hasilnya? Bola masih melambung di atas mistar gawang.

Kartu merah kembali keluar di Piala Dunia 2010 dan kali ini diberikan untuk Tim Cahill! Gelandang Australia ini langsung diusir setelah melakukan tekel terhadap Bastian Schweinsteiger. 'Tim Kanguru' pun bermain dengan 10 pemain sejak menit 56.

Klose kembali mengancam pertahanan Australia di menit 60. Namun tendangannya masih bisa diblok Schwarzer. Bola muntah kemudian disodorkan kepada Sami Khedira di sisi kiri, namun nama terakhir gagal menyambarnya. Gawang Australia selamat.

Gool!! Jerman akhirnya mencetak gol ketiga di menit 67, kali ini lewat Thomas Mueller. Usai melakukan kerjasama dengan Podolski, Mueller mengecoh Carl Valeri sebelum akhirnya melepaskan sepakan kaki kiri ke tiang jauh. Schwarzer tak mampu membendungnya dan gawang Australia bobol lagi.

Tak lama kemudian, tepatnya di menit 70, Jerman kembali membobol gawang Australia. Operan Ozil dari sisi kiri langsung disambar Cacau dengan kaki kanan. Schwarzer mendapatkan hari yang berat kalau melihat skor 4-0 untuk keunggulan Jerman.

Gol tersebut pun bertahan sampai peluit panjang dibunyikan. Jerman menang 4-0 dan berhak atas raihan tiga angka.

Susunan Pemain

Jerman: 1-Manuel Neuer; 3-Arne Friedrich, 17-Per Mertesacker, 16-Philipp Lahm, 14-Holger Badstuber; 6-Sami Khedira, 7-Bastian Schweinsteiger, 8-Mesut Ozil (23-Mario Gomez '74), 13-Thomas Mueller; 10-Lukas Podolski (21-Marko Marin '81), 11-Miroslav Klose (19-Cacau '68).

Australia: 1-Mark Schwarzer; 2-Lucas Neill, 3-Craig Moore, 11-Scott Chipperfield, 8-Luke Wilkshire, 16-Carl Valeri, 5-Jason Culina, 13-Vince Grella (14-Brett Holman '45), 7-Brett Emerton (15-Mile Jedinak '74), 4-Tim Cahill, 19-Richard Garcia (17-Nikita Rukavytsya '64).
READ MORE » Jerman Kalahkan Australia 4-0

Australia Masih Persoalkan Kartu Merah Cahill

Sydney - Hukuman kartu merah pada Tim Cahill di pertandingan melawan Jerman masih dipersoalkan Australia, sampai-sampai seorang menterinya ikut "pusing". Mereka berharap Cahill masih bisa main.

Salah satu bintang paling top di Australia itu diusir dari lapangan karena melakukan tekel keras terhadap Bastian Schweinsteiger di babak kedua. Dari tertinggal 0-2 di akhir babak pertama, Socceroos kalah 0-4 di akhir pertandingan.

Cahill meradang dengan kartu merah yang diberikan wasit asal Meksiko, Marco Rodriguez. Ia mengakui pelanggarannya layak diberi kartu, tapi kuning bukan merah.

Konsekuensinya, ia harus absen di dua pertandingan berikutnya. Apabila Australia tak mampu bersaing di grupnya dan gagal ke putaran kedua, maka gelandang serang dari klub Everton itu sudah menyelesaikan partisipasinya di Afrika Selatan.

Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith termasuk yang menyesali pengusiran Cahill. Ia meminta FIFA memberi dispensasi skorsing pada pemain timnas negaranya itu.

"Saya tak pernah mengkritik wasit, tapi saya percaya pelanggaran Cahill cukup diberi kartu kuning, bukan� merah," ujar sang menteri kepada wartawan di Sydney, yang dilansir AFP, Rabu (16/6/2010).

Federasi Sepakbola Australia (FFA) sendiri sudah mengajukan banding, paling tidak supaya Cahill hanya dilarang tampil di pertandingan kedua melawan Ghana, hari Sabtu. Dan Smith mengatakan, "sangat berharap banding itu berhasil."
READ MORE » Australia Masih Persoalkan Kartu Merah Cahill

Swiss Tak Mau Dipermalukan

Zurich - Swiss meraih tiket ke Piala Dunia 2010 dengan mengungguli tim tangguh Yunani. Di Afrika Selatan 2010, Swiss tak mau dipermalukan dan membidik tiket ke perdelapanfinal.

Di kualifikasi Piala Dunia 2010 zona Eropa, Swiss tampil sebagai juara Grup 2. Tim asuhan Ottmar Hitzfeld itu berada di atas Yunani, juara Euro 2004, serta Israel dan Latvia.

Di putaran final, Swiss masuk ke Grup H bersama dengan tim unggulan Spanyol serta dua kuda hitam, Chile dan Honduras.

"Semua pemain yang tampil di Piala Dunia ingin bertahan di sana selama mungkin, sama persis dengan Honduras dan Chile," kata striker Swiss Albert Bunjaku kepada FIFA.com.

"Mereka lolos seperti kami dan pasti juga menargetkan untuk lolos dari fase grup," tukas striker 26 tahun yang membela Nurnberg itu.

Di Grup H, Swiss sadar Spanyol adalah unggulan utama. Bunjaku pun realistis dan menganggap Schweizer Nati cuma akan mengejar posisi runner-up di bawah El Matador.

"Kami berharap dapat menguasai dua posisi teratas di grup kami dan bisa lolos ke babak kedua. Tapi butuh sesuatu yang spesial untuk menyetop Spanyol jadi juara grup," demikian aku Bunjaku.
READ MORE » Swiss Tak Mau Dipermalukan

Swiss Ikuti Jejak Amerika Serikat

Spanyol adalah tim yang menjadi favorit kuat juara Piala Dunia. Meski begitu Swiss tidak kecil hati kala harus menghadapi tim Matador. Schweitz Nati berharap bisa mengikuti jejak Amerika Serikat.

Swiss menghadapi Spanyol dalam laga pertama mereka di Piala Dunia, Rabu (16/6/2010). "Spanyol adalah tim juara Eropa dan melalui babak kualifikasi dengan meyakinkan. Setiap orang mengatakan, mereka akan menang," demikian kata pelatih Swiss Ottmar Hitzfeld seperti dilansir dari situs resmi FIFA.

Meski begitu eks pelatih Bayern Muenchen menilai bahwa Spanyol bukan tak terkalahkan. Ia merujuk pada kekalahan Spanyol atas Amerika Serikat di Piala Konfederasi 2009. Padalah ketika itu Negeri Paman Sam juga bukan unggulan. Terlebih La Furia Roja juga baru saja menjadi juara Euro 2008.

"Jadi saat ini kami mungkin memiliki kesempatan. Swiss yang kecil dapat menggagalkan sang favorit yang mengatakan mereka sang favorit. Kami akan memberikan segalanya dan mencoba membuat kejutan," terangnya.

Walau kalah dalam kualifikasi Piala Dunia 2010 lawan Luksemburg pada 2008, Swiss mengalami kemajuan termasuk laga persahabatan terakhir ketika menahan imbang Italia.

"Ini bagus kekalahan dari Luksemburg mengawali babak kualifikasi setelah itu kami dapat bereaksi secara positif," pungkas pelatih berusia 61 tahun ini.
READ MORE » Swiss Ikuti Jejak Amerika Serikat

Spanyol Tak Mau Remehkan Swiss

Durban - Spanyol akan menghadapi Swiss yang akan tampil tanpa sejumlah pemain kuncinya. Meski demikian, Vicente del Bosque percaya bahwa lawannya itu tetap harus diwaspadai.

Di atas kertas, Spanyol diprediksi tidak akan kesulitan untuk mengatasi perlawanan Swiss. Sejauh ini, La Furia Roja menampilkan performa memuaskan.

Setelah lolos meyakinkan dari sesi kualifikasi dengan nihil kekalahan, Spanyol juga mencatat hasil memuaskan di sejumlah laga internasionalnya. Di 17 laga terakhirnya, Xavi Hernandez dkk. selalu pulang membawa kemenangan. Satu-satunya kekalahan yang diderita hanyalah ketika ditekuk Amerika Serikat 2-3 di laga Piala Konfederasi 2009.

Berbeda dengan Swiss yang akan menjadi lawan mereka dalam laga yang dihelat Rabu (16/6/2010) malam WIB itu. Meski berhasil menjuarai grup dua di sesi kualifikasi, tetapi Schweizer Nati tidak tampil bagus belakangan ini.

Dari tiga laga ujicoba terakhir, Swiss tidak mampu memperoleh kemenangan. Phillipe Sanderos cs kalah 0-3 dari Uruguay, 0-1 dari Kosta Rika dan diimbangi Italia 1-1.

Lebih buruk lagi, Swiss dipastikan memainkan laga perdananya di turnamen ini tanpa kapten sekaligus bomber utamanya, Alexander Frei karena cedera engkel. Veron Behrami yang diandalkan di sektor tengah juga absen karena masalah di pahanya.

"Mereka (Swiss) adalah sebuah tim yang rapat. Di Piala Dunia yang lalu mereka berlaga tanpa membawa pulang kemenangan tapi mereka telah melalui babak kualifikasi dengan bagus kali ini," ujar Del Bosque kepada sebuah stasiun televisi Spanyol yang dilansir Reuters.

"Mereka telah bermain bersama-sama dalam waktu yang lama dan menurut pendapat saya mereka memiliki banyak kualitas."

Spanyol akan bermain minus Fernando Torres yang masih menjalani masa penyembuhan pasca cedera lutut. Tetapi Andres Iniesta yang sebelumnya menderita tegang otot diperkirakan bisa tampil.
READ MORE » Spanyol Tak Mau Remehkan Swiss
 
© 2015 Gado-Gado Crito | Blogger.com