Malam Minggu dengan Sekretaris Kantor

Aku bernama Iwan Budi, saya adalah pemilik PT. Prima, yang bergerak di bidang komputer. Sebenarnya saya telah memiliki seorang istri yang setia dan telah memiliki beberapa orang anak. Mungkin karena istri saya sendiri terlalu pasif dalam melakukan hubungan badan, maka saya mulai tidak berselera kepadanya. Saya memiliki seorang sekretaris yang bernama Yanti, ia masih muda dan berparas cukup cantik. Karena hubungan intim dengan istri kurang memuaskan, maka saya mulai mencari-cari wanita lain. Ke Lokalisasi saya takut kena penyakit AIDS, karena itu saya mulai tertarik dengan Yanti.

Hari sabtu, seperti biasanya para karyawan kerja cuma sampai jam satu siang. Tapi saya telah menyuruh agar Yanti lembur saja karena banyak surat-surat yang belum terselesaikan. Pada saat itu waktu telah menunjukkan pukul tiga lebih seperempat, kami (saya dan Yanti) hanya berduaan saja di kantor. Saya masih bimbang, mampukah saya menyeleweng dengan sekretaris sendiri...?, saya takut ia menolak dan saya akan sangat malu. Oh...!! Ternyata setan lebih kuat, saya mulai mengadakan aksi pertama, saya dekati dan pegang pundaknya, ia menatap wajah saya dan pada saat itu kami beradu pandang dan ia tersipu malu.
Saya tanya, "Apakah nanti malam kamu ada acara?"
"Tidak ada" jawabnya datar.
Saya semakin berani beraksi, aku pegang tengkuknya, ia diam saja, lalu aku bisikkan rayuan dan dia tertawa kecil. Aku sebenarnya masih muda dan cukup ganteng, maka dengan mudah sekretarisku itu jatuh dalam pangkuanku, dan selanjutnya dia pun sepertinya telah lama menaruh hati padaku, maka ketika aku ajak dia makan malam, ia setuju saja.

Malam minggu, malam yang panjang bagi kita semua. Malam itu setelah makan malam di restaurant Chinese food, maka mobil panther warna merahku meluncur ke arah manggarai untuk mengantar Yanti pulang. Tapi rupanya setan datang lagi, maka aku mengajak Yanti ke Motel, ternyata dia juga nurut saja.

Setelah sampai di Motel, dia lalu mandi, dan aku telah memakai baju tidur. Sebagai orang yang baru pertama kali menyeleweng, maka aku gemetar ketika dia duduk di sisi tempat tidur, dia hanya dililit selembar handuk, lalu dia tersenyum kecut dan aku pun membalas senyumannya. Aku rangkul dia, kuciumi seluruh bagian tubuhnya, lalu kujilati liang kewanitaannya yang sepertinya masih suci karena bentuknya masih indah diselimuti bulu halus dan warna memeknya masih merah muda bergerajul lembut. Kuhisap liang kewanitaannya dan ia pun mengerang menahan nikmat yang mungkin baru kali ini ia rasakan. Tidak lama kemudian menyemburlah cairan cinta dari liang kewanitan seluruh cairan itu aku sedot dan telan..., oh terasa manis dan nikmat, ia pun berkelonjotan menahan nikmat.

Setelah puas dengan acara jilat memek, maka akupun mulai beraksi membuka seluruh baju tidurku dan kutarik dia ke tengah tempat tidur dan aku pun merayap diatas tubuhnya lalu menghepaskan posisi penisku tepat di bibir kemaluannya. Setelah tepat menempel, maka ku ayunkan secara teratur maju dan mundur yang disertai bunyi deritan ranjang, ia memberi respon dengan menghentak-hentakkan pantatnya dan menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan sehingga rambutnya acak-acakan. Ketika kemaluanku sebetulnya agak sulit masuk ke liang senggamanya karena liang senggamanya masih perawan, jadi masih sempit.

Setelah 20 menit melakukan aksi, dia menjerit pelan dan memeluk diriku erat sekali, rupanya ia orgasme lagi. Setelah ia orgasme maka lorong kewanitaannya tambah licin lagi dan 15 menit kemudian, aku mulai merasakan adanya cairan yang memaksa keluar dari kemaluanku, aku tekan kuat-kuat penisku sehingga membentur bagian yang paling dalam dari liang kewanitaan wanita dan akupun mencapai orgasme sehingga liang senggama Yanti banjir dengan cairan maniku. Setelah itu tubuhku terasa lemas tak berdaya, tapi hati ini sangat puas karena baru saja menikmati liang kemaluan perawan.

Malam makin larut, Yanti telah terlelap. Aku masih belum tidur, karena aku masih suka memandangi tubuh Yanti yang putih mulus tanpa busana di sisiku. Aku termenung, melamun dan akhirnya aku teringat akan anak dan istriku yang telah aku bohongi bahwa ada rapat di luar kota, Lelaki macam apakah aku ini?
Aku manusia yang kotor seperti binatang, tapi aku tak kuasa menahan nafsu..., pikiran berdosa terus berkecamuk di otakku sampai akhirnya akupun terlelap juga.
TAMAT
READ MORE » Malam Minggu dengan Sekretaris Kantor

Apartemen Bergoyang Nikmat

Aku tinggal di salah satu kota di Canada, kira-kira sudah hampir 6 tahun. Aku tinggal sendiri di salah satu gedung apartemen dekat down town area. Kamarnya satu, ada ruang tamu, kitchen, balcon buat smoking, murah juga. Kadang teman-teman menginap, meminjam komputer, karena milikku pentium ii, dan semua software, games etc aku punya. Jadi mereka betah nginep di sofa, atau bawa sleeping bed. Also, aku punya 50 inch TV, DVD player, Video, games dan lain-lain, jadi tempat ini siip. Aku bukan orang yang berada banget,semua itu hadiah dari saudara-saudara yang ikut bahagia karena aku bisa sekolah disini. So, syukurlah.

Mungkin karena apartemen dan barang-barang electronic di rumahku, aku dikagumi wanita-wanita orang putih di sini. Dikira aku loaded banget, alias rich boy. Jadi banyak yang tidak nolak kalau aku ajak jalan. Bukannya mau show-off, but aku bisa mendapatkan perempuan yang aku mau kapan saja, tapi aku nggak mau perempuan yang mencintaiku karana harta kekayaanku.

Soal pacaran, aku tidak pernah punya berlangsung lama, karena aku salah gaul. Tiap-tiap wanita yang aku pacarin, semuanya mata duitan. Kalau tidak dibeliin barang ini, atau itu, marah deh, terus mau putus. Jadi sudah kira-kira 2 tahun aku tidak ada gandengan.
Terus satu hari, aku menang lotre $300. Aku pergi ngambil duitnya dari salah satu gedung lotre tersebut dan jalan menuju pulang. Waktu itu lagi agak dingin, salju lagi turun sedikit-sedikit. Terus, waktu lagi jalan, tiba-tiba ada suara "Excuse me, spare some change?" Aku lihat ke arah kiri, ada dua gadis lagi duduk di lantai depan Starbucks Cafe sambil tangannya di ulurkan ke arahku. Yang satu lagi hanya duduk merangkul kakinya.

"Duh kasihan banget" pikirku. Aku berhenti, meraba kantong celanaku, dan aku keluarkan 2 helai $5.
"Ini, silakan", aku bilang.
"Terima kasih Mas," kata gadis yang memegang uang.
"Terima kasih kembali" kataku lagi, sambil jalan pergi. Memang benar, setelah aku memberi uang tersebut, ada rasa yang hangat dalam hati. Sesampai di apartemen, aku cari sleeping bag bekas dan beberapa baju tebel. Tapi saya lupa kalau semuanya sudah kusumbang ke Salvation Army beberapa minggu yang lalu. Terus aku pikir, hmm, sudah mau natalan, teman-teman pada pulang ke Indonesia, aku nggak ada teman main..., gimana kalau aku undang saja tu cewek.

Lalu aku pergi ke tempat kedua gadis itu. Tapi mereka sudah nggak ada lagi. Aku lihat kiri dan kanan dan ternyata kedua gadis itu ada di depan McDonald's, sambil megang kantong buat memesan makanan. Aku tunggu mereka di deket Starbucks Cafe, dan sewaktu mereka melihatku lagi, si gadis yang aku kasih uang tadi senyum padaku dan bilang "Hi, lagi ngapain Mas?, Traktir kita dong?" sambil tertawa.
Aku senyum saja "Oke, Nich beli aja". Si cewek yang aku kasih duitnya, namanya Lily dan cewek yang satunya lagi ternyata adiknya, bernama Lianne. Lily berumur 17 dan Lianne berumur 14. Mereka datang dari kota lain dengan cara hitchhike. Aku jongkok dengan mereka, ngobrol-ngobrol sebentar, sambil nebeng makan kentang gorengnya yang di tawari Lianne.

Kurang lebih setengah jam kemudian, entah kemasukan apa, aku ajak mereka ke apartemenku untuk menginap. Mereka kaget. Pertamanya sih pada nggak mau, tapi abis aku yakinkan, bahwa aku tinggal sendirian, tidak ada teman dan bla bla bla, mereka akhirnya mau juga.

Sesampai di apartemenku, mereka ber wah.., wah.., wah. Aku dimintai handuk buat mandi. Ternyata mereka nggak pakai baju tebal-tebal banget. Si Lily cuma memakai t-shirt Marilyn Manson, sweater gap yang kotor dan jaket kulit, dan Lianne memakai lebih tebal, mungkin karena diberi sama Lily.

Dua-duanya memang cakep sih, kulitnya putih banget (habis orang putih sih), nggak tinggi banget, kira-kira 160 cm. Lily berambut pirang kotor (dirty-blonde) sebahu, dan Lianne berambut pirang terang, seleher lebih dikit, agak berombak. Aku beri 2 pasang t-shirtku dan beberapa celana pendek milik bekas pacarku. Mereka masuk ke kamar mandi bersama dan dan aku cuek-cuek saja, habis adik-kakak. Aku siapkan hot chocolate dan cookies.

Sehabis mereka keluar dari kamar mandi, waduh, cantiknya mereka berdua minus make-up tebal, ikat rambut, dan garis-garis hitam di muka. Seperti mimpi degh. Belum pernah aku melihat kecantikan semacam itu. Mungkin di majalah, dan film, tapi mereka ada didepanku. Lily memakai t-shirt GAP-ku yang berwarna putih, tanpa bra, karna aku bisa melihat putingnya yang pink dengan jelas. Lianne memakai t-shirt Planet Hollywoodku yang berwarna putih juga dan without bra.

Setelah itu kita ngobrol-ngobrol sambil minum hot choco. Lianne orangnya pendiam, tapi senyum terus. Kalau Lily agak energetic dan bawel. Sewaktu kita ngobrol-ngobrol, si Lianne berdiri dan berjalan menuju kulkas.
"Mau Minum Champagne?" tanyanya.
"Boleh", kataku, "Tapi.., kamu kan masih anak-anak" kataku sambil tertawa karena aku pikir si Lianne cuma bercanda.

Dia buka botol champagne tersebut dan meminumnya sedikit, lalu dia bawa buat kakaknya, Lily. "Gile, dikirain becanda" pikirku.

Beberapa jam kemudian, ruang tamuku berasa agak panas, soalnya heaternya rusak. Aku meminta izin untuk tidur, tapi dipaksa temenin ngobrol. Aku suruh nonton TV saja, tapi mereka tidak mau. Kelihatannya sih dua-duanyajuga sudah agak mabuk, soalnya pipi mereka merah banget, dan ngomongnya sedikit ngacau.

Terus aku suruh mereka tidur di kamarku yang queen-sized bed, dan aku tidur di sofa. Mereka menarikku untuk tidur dengan mereka. Waduh, rezeki, pikirku.

Aku ikut saja, tiba-tiba mabuk dan puyengku hilang! hehehehe, mungkin karena pikiran kotor dan feeling bahwa aku akan score dengan mereka berdua.

Kita tiduran di ranjangku, terus aku memeluk Lily karena dia lebih deket dengan tanganku. Aku menciumnya dan dibalas juga ciumanku. Tanganku bekerja dari rambutnya, leher, sampai payudaranya yang lumayan besar buat anak 17 tahun. Kulepas T-shirtnya dengan cepat karna sudah napsu banget Lama tidak dapat!

Kusedot-sedot dengan kencang puting susunya, dan Lily merintih rintih Aku melirik ke arah Lianne, ternyata dia berbaring sambil nontonin kita. Aku cuek saja dan nerusin plorotin celana dan celana dalam Lily. Bulu kemaluannyamasih jarang-jarang dan berwarna pirang juga. Hmm.., lezat..., sudah lama nggak dapat nih, pikirku sambil memainkan lidahku di liang kenikmatannya yang sudah merah. Kumainkan lidahku di clitorisnya dengan cepat, dan lily merintih rintih. Rintihannya semakin membuatku buas. Aku keluarkan teknik cunnilingus yang diajari teman jepangku, "teknik meminum air". Lily meraung raung seperti orang kesetanan, tangannya menjambak rambutku dan pinggangnya naik turun. Setelah dia beberapa kali orgasme, aku cium seluruh tubuhnya sampai bibirnya. Terus dia berkata "do my sister"

Aku melihat ke arah Lianne dan dia sudah telanjang dan bermain dengan klitorisnya. Aku cium dan sedot payudaranya yang masih belum matang (maklum 14 tahun), dengan putingnya yang pink. Lianne menggigit bibir bawahnya, menahan rasa ekstasi. Pelan-pelan kucium seluruh tubuhnya sampai ke arah liang kewanitaannya. Wah, merah dan rapet banget! rezeki besar. Kumainkan lidahku di liang kewanitaannya, bermain di clitorisnya. Lianne merintih-rintih. Aku keluarkan tehnik meminum airku sampai lianne orgasme dua kali juga.

Kemudian aku berbaring dan kakak-adik itu menciumi seluruh tubuhku. Aduh, aku merasa duniaku akan hancur, saking enaknya. Sampai mereka lepas celana boxerku dan bermain dengan penis dan bolaku. penisku nggak besar-besar banget sih, normal buat orang bule! he.., he.., he.., he.., kira-kira 7 inchi, tebal dan berurat. Mereka berdua berebut penisku, dan akhirnya aku menarik Lianne buat duduk di mukaku. Lianne membuka kakinya dimukaku dan aku bagai disurga! setelah Lianne orgasme lagi, aku tidurkan dia di sampingku, dan aku suruh Lily untuk naik menunggangiku.
Dengan pelan-pelan, Lily naik memasukkan penisku ke liang kenikmatannya dengan susah.

Setelah kusuruh dia membasahi penisku dengan ludahnya, akhirnya amblas juga penisku. Setelah masuk penisku semuanya, pelan-pelan aku naik turun dan bergerak memutar, sambil memijat-mijat payudara Lily yang tegak dan kenyal. Aku pelukLily sambil menghunjam penisku dengan cepat. Lily berteriak teriak keenakan sambil cursing. Kusuruh dia berbalik, punggungnya menghadap dadaku. My favorite position. Aku naik turun dengan cepat juga sambil aku menyuruh Lily untuk menggoyangkan pinggulnya sambil memijit-mijit payudaranya. Entah berapa kali aku merasakan sesuatu yang hangat di penisku dan Lily berteriak, "Aahh... fuck... shit!

Saya rasa dia orgasme sampai 3 kali! Aku jilat cairan kewanitaannya sampai bersih, terus pindah ke Lianne. Aku jilat dan basahi lagi liang kewanitaannya yang masih merah dan berdenyut-denyut. Aku coba untuk memasukkan penisku tapi liang senggama Lianne masih kecil banget. Aku naik ke mulut Lianne dan menyuruh buat mengisap dan membasahi penisku. Dengan mata tertutup setengah sadar, dia melakukannya. Setelah cukup basah, aku coba lagi. Sempit banget! tapi senti demi senti masuk semuanya juga Lianne meraung-raung kesakitan. Aku goyang pelan-pelan, sambil menyedot puting susunya yang masih pink dan muda banget, missionary style.

Terus aku menyuruhnya berbalik, doggie style, tanpa melepas penisku dari liang kewanitaannya. Aku dorong-dorong, memutar, naik turun seperti rodeo, sambil memeluk tubuh Lianne yang meronta-ronta seperti ikan kehabisan air aku cium rambutnya, menggigit gigit pelan bahunya dan memainkan jari-jariku di kelentitnya.

Sekitar 20 menit kemudian, setelah beberapa gaya dan setelah Lianne orgasme untuk ke entah berapa kalinya, aku keluar juga. Aku tiduri mereka berdua side by side dan memuncratkan spermaku ke muka mereka.

Sehabis itu kita tidur, tapi aku belum puas juga dengan Lianne yang liang kenikmatannya sangat rapat. Dengan posisi 69 aku bermain dengan liang surganya, entah sampai berapa lama.

Besoknya, di meja makan, kita ketawa-tawa dan bercanda-canda. Tapi malamnya, mereka bercerita apa yang sebenarnya terjadi pada mereka. Ternyata mereka di perkosa oleh pacar ibu mereka, dan mereka lari dari rumah. Selama 5 hari penuh berpesta seks, aku akhirnya menyuruh mereka untuk telepon pulang. Setelah lama aku bujuk, akhirnya mereka telepon pulang. Ibu mereka khawatir sekali dan ingin mereka pulang segera. Pacar ibunya sudah di tangkap oleh yang berwenang.

Aku beri $100 buat Lily dan Lianne, untuk uang saku dan ongkos naik bus. Setelah itu, aku antar ke Bus Station, dan mereka said bye-bye dengan ciuman mesra di pipi kiri dan kanan.
TAMAT
READ MORE » Apartemen Bergoyang Nikmat

Tanda-Tanda Ketagihan Seks

Seperti halnya alkohol, obat bius, atau judi, seks juga bisa menimbulkan ketagihan. Gangguan ini bahkan lebih berbahaya karena bukan hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga orang lain di sekitarnya.

Orang yang ketagihan seks atau hiperseks memiliki dorongan berlebih untuk terus menerus melakukan hubungan intim dan sudah tentu ia membutuhkan orang lain untuk memuaskannya. Bila pasangannya tidak bersedia ia akan mencari orang lain.

Para ahli menyebutkan orang hiperseks kebanyakan adalah mereka yang pernah mengalami pelecehan seksual semasa kanak-kanak. Pada beberapa kasus hiperseks juga terjadi karena rasa kesepian dan kurang percaya diri. Seks dipakai sebagai cara untuk merasa dihargai. Ada juga orang yang ketagihan seks karena aktivitas otak saat melakukan hubungan intim memberikan rasa eforia karena pengeluaran hormon saat orgasme. Sehingga mereka ingin terus mengulanginya.

Walaupun orang yang hiperseks begitu terobsesi pada seks, namun mereka sering tidak menikmati hubungan seks karena hal itu berarti kesenangannya akan segera berakhir. Sesungguhnya yang mereka nikmati adalah dorongan seks tersebut. Bila tak bisa melampiaskan hasratnya mereka juga cenderung merasa sedih dan cemas.

Meski lebih banyak diderita kaum pria, ketagihan seks juga bisa dialami perempuan.

Berikut adalah tanda-tanda ketagihan seks yang perlu diwaspadai.

- Memakai hubungan seks untuk menghilangkan perasaan negatif seperti kecemasan atau kesedihan.

- Menyembunyikan perilaku seksual dari pasangan karena merasa malu.

- Tidak mampu menghentikan perilaku seksual meskipun tahu bahwa itu tidak benar.

- Ada dorongan seks yang tinggi namun tidak pernah merasa puas setelah berhubungan intim.

- Menghabiskan sebagian besar waktu dan energi untuk terus-terusan melakukan hubungan seks hingga mengorbankan pekerjaan dan aktivitas lain. Orang yang hiperseks bisa melakukan hubungan intim lebih dari 3 kali dalam sehari.

- Melakukan praktik-praktik seksual, misalnya prostitusi atau seks dengan anak di bawah umur.

Bila Anda merasa ketagihan, Anda mungkin tidak harus meninggalkan seks sama sekali namun dapat belajar menghindari perilaku-perilaku yang memicu ketagihan tersebut. Konsultasikan dengan dokter spesialis masalah seksual karena ketagihan ini bisa diobati.
READ MORE » Tanda-Tanda Ketagihan Seks

Cerita Hot Mahasiswa - Kenikmatan Villa

Kejadian ini 1 tahun lalu, saat itu saya masih kuliah semester akhir di Jakarta. Nama cewek ini Luci, waktu itu saya dikenalkan oleh temanku. Saat itu saya sedang pulang kampung, soalnya liburan semester. Orangnya cantik sekali, potongan rambutnya pendek seleher, kulitnya putih, bodinya oke, dan cukup supel juga. Tidak heran kalau temanku bilang dia naksir berat pada Luci. Luci waktu itu masih kelas 2 SMU. Waktu itu kebetulan lagi libur catur wulan dan kami merencanakan untuk pergi menginap di villa salah seorang teman selama 4 hari.
Kami pergi bertujuh, 4 cewek dan 3 cowok. Sebenarnya saya dengan Luci sama sekali bukan pacaran. Cuma kebetulan saja waktu itu dia berdua di mobil bersamaku, sedangkan yang lainnya bersama-sama. Selama perjalanan kami semakin akrab, dan kelihatannya dia naksir kepadaku. Sesampainya di villa waktu itu sudah malam, lalu saya mengajaknya jalan-jalan. Waktu itu saya mulai beranikan diri merangkulnya, dan dia ternyata diam saja bahkan semakin merapatkan tubuhnya. Lalu saya mulai merayunya, hingga suatu saat saya berkata "wah, Lus kalau dekat sama kamu terus bikin hangat gimana kalau entar tidurnya kita bareng aja". Eh, dia malah tersenyum dengan muka malu-malu. Lalu dia pelan berbisik "boleh aja, ayo..".
Lalu langsung saya bawa dia ke kamar di belakang biar tidak ketahuan oleh teman-teman. Di sana saya mulai menciumnya, pertama dia diam saja, lama-lama dia memberi respon juga. Dia memang jago kissnya. Lalu saya mulai menggerayangi tubuhnya, saya pegang payudaranya, lalu saya remas, dia mulai mendesah-desah tidak karuan. Lalu pelan-pelan saya lepaskan kaosnya, kemudian BH-nya sehingga kelihatan bukitnya yang indah menjulang. Melihat itu saya makin keras meremas payudaranya sambil mengisap putingnya yang indah itu. Setelah puas meremas-remas tanganku mulai menggerayangi pangkal pahanya. Pelan-pelan saya mulai memasukkan tangan ke dalam celananya, ketika jariku mulai menyentuh bibir kemaluannya, dia menjerit kaget dan berusaha menarik tanganku. Saya pikir wah gawat nih salah langkah, tapi saya masih berusaha mempertahankan tanganku di dalam celananya dan tanganku yang satunya menarik tangannya dan meletakkan di penisku, lalu saya bisikin dia "remasin Lus..., nikmat rasanya", dengan malu-malu dia mulai meremas-remas penisku. Sepertinya dia menikmati kegiatan barunya itu, dia tidak lagi berusaha menarik tanganku. Lalu saya mulai melanjutkan pekerjaanku, tanganku mulai menggosok-gosok bibir kemaluannya dengan cepat. Makin cepat saya gosok makin kencang pula dia meremas penisku.
Kemudian saya mulai melepaskan celana berikut celana dalamnya. Di sana saya mulai melihat liang kewanitaannya yang merekah dengan sedikit rambut di atasnya menantang untuk dimakan. Lalu saya mulai menjilati bibir kemaluannya, hingga dia mulai mendesah nikmat. Saya mainkan bibir kemaluannya dengan lidahku, kemudian saya hisap bibir kemaluannya sambil saya tarik sedikit. Ah rasanya sudah kepingin sekali memasukkan penisku ke dalam liang senggamanya. Dan dia makin keras mendesahnya. Setelah puas saya berhenti dan melepas baju. Kemudian saya berkata kepadanya agar membuka celanaku. Dia sepertinya juga sudah tidak tahan, makanya dia langsung menurut saja. Dia mulai melepaskan celana jeansku lalu celana dalamnya. Setelah itu dia mulai memainkan penisku sambil tertawa kecil. Lalu saya berbisik kepadanya "Isap, donk...!" dia sepertinya tidak mau, lalu saya rayu dengan sedikit memaksa. Akhirnya dia mau juga, dia mulai menjilat penisku lalu dimasukkan ke mulutnya dan mulai menghisap. Ah nikmat banget hisapannya, dia pintar banget mengisapnya sampai saya pikir jangan-jangan dia itu sudah pernah beginian. Setelah saya rasa cukup keras saya menyuruh dia berhenti dan saya dorong dia ke ranjang.
Lalu saya buka kakinya lebar-lebar dan mulai menaruh penisku ke liang kewanitaannya. Dia memejamkan matanya rapat-rapat menunggu penisku. Kemudian pelan-pelan saya masukkan penisku ke liang senggamanya. Ternyata lubang kemaluannya kecil sekali, penisku agak susah masuknya. Ketika masuk setengahnya dia mulai mendesah kencang, lantas saat masuk semuanya dia mulai menjerit kecil seperti kesakitan. Lantas saya mulai mendorong penisku ke liang senggamanya dan dia makin kencang menjerit serta tubuhnya menggeliat-geliat tidak karuan.
Lalu dia mulai menjerit. Lantas saya tanya dia pernah bersetubuh begini nggak? ternyata dia belum pernah, ini first timenya dia. Lalu saya bilang jangan takut sebentar lagi sakitnya hilang malah nanti bakal nikmat rasanya. Dia menurut saja, makanya saya melanjutkan lagi genjotanku, tapi saya genjot pelan-pelan takut dia kesakitan lagi. Setelah beberapa lama saya mulai merasakan pantatnya naik-turun sendiri. Ternyata dia mulai merasakan nikmat malah mau minta lebih dahsyat. Langsung saya cepatin genjotanku, penisku makin cepat keluar-masuk liang kenikmatannya. Dia mulai mendesah-desah lagi kesenangan. Waktu itu saya mulai merasakan enaknya liang kewanitaan seorang wanita. Penisku mulai dipijit-pijit oleh dinding kemaluannya. Saya makin mempercepat genjotannya bahkan saya hantam dengan keras penisku ke liang kewanitaannya, sehingga membuatnya menjerit kecil. Setelah beberapa lama, dia tiba-tiba diam dan mendesah panjang, saat itu saya mulai merasakan cairan panas di pangkal pahaku. Ternyata dia sudah keluar, tapi saya belum karena itu saya teruskan menggenjot liang surganya. Ternyata saya keluarnya agak lama juga, dia sepertinya sudah mulai kesakitan. Akhirnya dia bicara kepadaku "San, rada sakit nih.., lo udah keluar belum?". Saya bilang "belum Lus, sebentar lagi kamu tahan dulu aja", dia cuma mengangguk. Makanya saya makin mempercepat genjotan di liang kewanitaannya, sampai dia berteriak-teriak hingga saya bekap mulutnya takut ketahuan teman-teman. Dan saya teruskan sampai akhirnya saya rasa sudah tidak tahan, saya keluarkan semua isi spermaku ke dalam liang senggamanya. Dan dia pun mulai mendesah lega.
Setelah itu kita cool-down, dia tiduran di dadaku sambil bermanja-manja, dia berkata bahwa dia benar-benar suka kepadaku dan ini pertama kalinya dia berhubungan seks. Saya bisa lihat dari tetesan darah di kasur bahwa dia tidak berbohong. Lantas saya bilang bahwa saya juga suka kepadanya, dan apa dia mau jadi pacarku? dia bilang mau dan saya langsung memberi kiss hangat lagi buatnya, lalu kamipun berpakaian dan bergabung lagi bersama teman-teman.
Akhirnya dia jadi pacarku. Selama 4 hari di Villa kita bersenggama terus setiap hari, dan sesudahnya dari sana kita juga sering bersetubuh. Biasanya kita lakukan kalau saya lagi ada libur dan pulang kampung. Kalau sudah begitu kadang-kadang bisa hampir setiap hari kita senggama, soalnya rumahku kosong dan saya sering mengajaknya ke sana kalau lagi horny. Kita pacaran sampai hampir setengah tahun kemudian, saya lulus dan melanjutkan study ke Aussie dan kita akhirnya putus.
Saya tidak pernah lagi mendengar kabarnya sampai akhirnya saya dengar dari teman, katanya dia tidak sekolah lagi karena hamil. Wah.., bisa-bisa itu anakku. Ah tapi saya tidak ambil pusing, kalau itu memang pekerjaanku dia pasti menghubungiku. Lagian sekarang saya juga sudah ada girl friend sendiri. Sekarang Saya hanya bisa mengenang masa-masa manisku bersamanya.
READ MORE » Cerita Hot Mahasiswa - Kenikmatan Villa

Sekretaris Bos Nakal

Saya bekerja di sebuah perusahaan export-import di daerah Kuningan, di tempat kerjaku, sekretaris bosku (sebut saja namanya Ina) kalau melihat gelagatnya termasuk "bispak", tapi karena segan sama bos, saya tidak pernah berani macam-macam sama dia.

Suatu hari bosku pergi ke luar kota dan dia menugaskan saya untuk mengerjakan tugas yang agak "confidential" sehingga dia menyuruhku mengerjakan tugas di ruangannya, sedangkan untuk bahan-bahan tugasnya dia menyuruhku minta sama si Ina karena dia yang tahu persis file-filenya ada di mana. Tadinya saya tidak ada pikiran macam-macam sama si Ina, tapi anehnya si Ina seperti mancing-mancing saya, kalau memberi file atau memberi tahu sesuatu mukanya selalu mendekat ke mukaku apalagi saat itu bajunya memperlihatkan belahan dadanya, mau tidak mau pikiran saya langsung ngeres.

Maka ketika dia sekali lagi menyodorkan file ke saya, langsung kupegang tangannya lama dan kuremas-remas, Ina tidak menolak sama sekali, malah dia membalas memegang leherku sambil mengusap-ngusapnya, saya makin kalap dan tanganku segera pindah ke pahanya, si Ina kelihatannya tidak mau kalah dia langsung memeluk saya. Saya benar-benar sudah lupa diri kalau saat itu saya masih di kantor, maka langsung saja saya cium dia, saya lumat bibirnya dan saya masukin lidah ke dalam mulutnya, si Ina juga membalas memainkan lidahnya, sementara tanganku sudah naik lebih lanjut ke dalam celana dalamnya, saya pegang-pegang klitorisnya yang makin lama makin mengeras dan liang kewanitaannya makin membasah. Tangan diapun sudah masuk ke celanaku dan meremas-remas penisku yang makin lama makin menegang.

Saya jilati telinganya dan dia melenguh "Arghh" seolah-olah sedang menikmati permainan ini, lama-lama kelihatannya dia sudah tidak tahan akhirnya saya pelorotkan celana dalamnya dan dia juga membuka celana saya, terus dia tiduran di atas meja dengan posisi mengangkang liang kewanitaannya seolah menantang dengan bulunya yang berwarna kecoklatan diantara pahanya yang putih mulus, saya sudah tidak sabar lagi saya masukkan penis ke dalam liang senggamanya, dia mengerang entah sakit atau nikmat, lalu saya dorong lebih dalam lagi dan seterusnya dengan gerakan yang makin lama makin cepat sementara tanganku memegang buah dadanya yang masih kenyal. Setelah sekian lama akhirnya dia tidak tahan tiba-tiba tangannya mencengkram tanganku dan kukunya melukai tanganku, sementara saya sendiri juga sudah hampir ke puncak dan akhirnya keluarlah sperma yang kutunggu-tunggu "arghh" aku berteriak demikian juga si Ina, untung ruangan bossku kedap suara.

Akhirnya selesailah permainan ini, bersamaan dengan itu terdengar suara ketukan di pintu, saya dan Ina cepat-cepat membereskan pakaian, dan membuka pintu, ternyata security kantor saya lagi patroli, karena teman-teman yang lain sudah pulang, untung pertempurannya sudah selesai, kalau tidak kan saya bisa dipecat heehehhehe.

TAMAT
READ MORE » Sekretaris Bos Nakal
 
© 2015 Gado-Gado Crito | Blogger.com