Tak pernah sebelumnya sebuah negara dari daratan Afrika menggelar event olahraga terbesar di dunia ini. Maka ketika FIFA menunjuk Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010, itulah saatnya benua hitam akan menyedot sisa dunia ke sana.
Sebagai negara yang sangat terkenal dengan "Safari"-nya, Piala Dunia di Afsel menawarkan nilai luar biasa untuk materi dan pengalaman perjalanan berkualitas, yang dipadukan dengan kedalaman dan keluasan aktivitas dan atraksi yang diikuti, selain tentu saja untuk menggelar sebuah pesta beraroma sepakbola.
Untuk menyambut jutaan orang, Afsel menyiapkan 80 ribu kamar berkelas sehingga lebih dari cukup untuk menutupi kebutuhan yang diminta FIFA sebanyak 55 ribu kamar. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, FIFA mengontrak akomodasi bukan hotel, seperti taman nasional, tempat tidur, pondok dan rumah tamu (guest house).
Untuk pertama kalinya, badan-badan usaha mikro, kecil dan menengah akan diangkat FIFA sebagai penyedia akomodasi. Hal ini kemudian membuka kesempatan bisnis, khususnya bagi kalangan wirausaha yang baru muncul, sehingga industri pariwisata setempat akan berkembang.
Keberadaan tempat-tempat rekreasi baru dan fasilitas olahraga multicabang di perkotaan akan memberi manfaat bagi semua pihak. Sebelum kawasan tersebut dibangun, banyak orang bisa mengambil kesempatan kerja di bidang pembangunan infrastruktur dan jaringan telekomunikasi di sepanjang negeri.
Sepuluh stadion diatur untuk menghajat Piala Dunia. Enam di antaranya baru dibangun dan berkelas dunia, sedangkan empat lainnya sudah dipugar sedemikian rupa. Keberadaan stadion tentu akan berlanjut pada merangsang ekonomi regional dan membuka banyak lapangan kerja yang akan terus ada hingga setelah pesta sepakbola usai.
Piala Dunia 2010 Afrika Selatan mempunyai slogan resmi Ke Nako -- Celebrate Africa's Humanity --, diartikan dengan 'Inilah saatnya -- Rayakan Kemanusiaan Afrika Seutuhnya'. Saatnya bagi Afrika Selatan untuk mengubah persepsi dunia bahwa mereka bisa menggelar sepakbola yang menakjubkan.
Sebagai negara yang sangat terkenal dengan "Safari"-nya, Piala Dunia di Afsel menawarkan nilai luar biasa untuk materi dan pengalaman perjalanan berkualitas, yang dipadukan dengan kedalaman dan keluasan aktivitas dan atraksi yang diikuti, selain tentu saja untuk menggelar sebuah pesta beraroma sepakbola.
Untuk menyambut jutaan orang, Afsel menyiapkan 80 ribu kamar berkelas sehingga lebih dari cukup untuk menutupi kebutuhan yang diminta FIFA sebanyak 55 ribu kamar. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, FIFA mengontrak akomodasi bukan hotel, seperti taman nasional, tempat tidur, pondok dan rumah tamu (guest house).
Untuk pertama kalinya, badan-badan usaha mikro, kecil dan menengah akan diangkat FIFA sebagai penyedia akomodasi. Hal ini kemudian membuka kesempatan bisnis, khususnya bagi kalangan wirausaha yang baru muncul, sehingga industri pariwisata setempat akan berkembang.
Keberadaan tempat-tempat rekreasi baru dan fasilitas olahraga multicabang di perkotaan akan memberi manfaat bagi semua pihak. Sebelum kawasan tersebut dibangun, banyak orang bisa mengambil kesempatan kerja di bidang pembangunan infrastruktur dan jaringan telekomunikasi di sepanjang negeri.
Sepuluh stadion diatur untuk menghajat Piala Dunia. Enam di antaranya baru dibangun dan berkelas dunia, sedangkan empat lainnya sudah dipugar sedemikian rupa. Keberadaan stadion tentu akan berlanjut pada merangsang ekonomi regional dan membuka banyak lapangan kerja yang akan terus ada hingga setelah pesta sepakbola usai.
Piala Dunia 2010 Afrika Selatan mempunyai slogan resmi Ke Nako -- Celebrate Africa's Humanity --, diartikan dengan 'Inilah saatnya -- Rayakan Kemanusiaan Afrika Seutuhnya'. Saatnya bagi Afrika Selatan untuk mengubah persepsi dunia bahwa mereka bisa menggelar sepakbola yang menakjubkan.
0 comments:
Post a Comment